Uji Kinerja Mesin Penyawut Serbaguna DM-TEP Menggunakan Komoditi Ubi Jalar (Ipomea batatas L.)
Main Authors: | Sari, Evilia Widya, Dr. Ir. Ary Mustofa Ahmad,, MP, Joko Prasetyo,, STP., M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190258/1/Evilia%20Widya%20Sari.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190258/ |
Daftar Isi:
- Ubi jalar (Ipomoea batatas L.) termasuk umbi-umbian dari tumbuhan semak bercabang, berbatang gundul dan bergetah, serta terkadang saling membelit. Ubi jalar memiliki daun berbentuk segitiga berlekuk. Daun ubi jalar memiliki 3-5 lekukan dan bertangkai panjang. Ubi jalar juga mempunyai bunga berbentuk payung dan terdapat di setiap ketiak tangkai daun. Ubi jalar bisa hidup liar menjalar dan tumbuh subur di ketinggian 2.200 meter dari permukaan laut. Selain itu, ubi jalar tidak membutuhkan tanah subur untuk media tumbuhnya. Ubi jalar berasal dari Barat Daya Amerika Selatan, seperti Guatemala, Kolombia, Ekuador, dan Peru. Ubi jalar menyebar ke seluruh dunia, terutama negara beriklim tropis diperkirakan pada abad ke-16. Oleh orang Spanyol, ubi jalar mulai dibawa ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia. Sejak saat itu, ubi jalar mulai menyebar dan memiliki nama, seperti ubi jawa (Sumatera Barat), gadong jalur (Batak), ketela (Jakarta), ketela rambat (Jawa), katila (Dayak), dan watata (Sulawesi Utara). Ubi jalar memiliki bermacam kandungan gizi, seperti karbohidrat, vitamin A, C, dan K, serta zat besi. Di Indonesia, dikenal empat macam ubi jalar. Keempatnya adalah ubi jalar putih, merah, ungu, dan madu. Ubi jalar dapat diproses menjadi bahan baku industri setengah jadi,misalnya gaplek, tepung, pati, gula cair, dan alkohol. Untuk mempermudah proses produksi dilakukan pengecilan ukuran dengan bantuan mesin penyawut. Mesin penyawut merupakan mesin yangdirancang untuk mereduksi ukuran dan ketebalan bahan. Mesin ini biasa digunakan untuk mereduksi ukuran umbi-umbian seperti : ubi jalar, singkong, talas, kentang, dan sebagainya. Pengecilan ukuran berfungsi memperluas permukaan bahan hasil pertanian agar mempermudah proses lanjut diantaranya pendistribusian, tahap pengecilan ukuran lanjutan, pengeringan, penggorengan, mempermudah difusi dan osmosis bahan substitusi larutan. Pada penelitian ini mesin penyawut serbaguna DM-TEP menggunakan tenaga penggerak berupa motor listrik 0,5 HP/1400 rpm dan memiliki 4 mata pisau penyawut. Proses pengujian mengunakan dengan alat speed control untuk perlakuan kecepatan putar pisau, yaitu rendah (435,5 rpm), sedang (445,5 rpm), dan tinggi (456 rpm) dengan masing-masing perlakuan 2 ulangan. Berdasarkan hasil uji kinerja mesin penyawut serbaguna tipe DM-TEP memiliki kapasitas penyawutan sebesar 44,070 Kg/Jam. Nilai torsi yang dihasilkan pada ketiga perlakuan rendah, sedang dan tinggi berturut-turut 2,456 N.m, 2,508 N.m, 4,440 N.m. Energi spesifik yang dihasilkan pada ketiga perakuan rendah sedang dan tinggi berturut-turut 10,459 KJ/Kg, 9.407 KJ/Kg, 15,525 J/Kg. Efisiensi mesin penyawut yang dihasilkan pada ketiga perlakuan rendah, sedang, tinggi berturut- turut 74,237%, 83,013%, 80,509%. Untuk proses pengujian hasil penyawutan didapatkan nilai ketebalan rata – rata berkisar antara 0,653mm – 0,851 mm. Persentase koefisien keragaman sebesar 25,607%,dan persentase hasil penyawutan yang rusak sebesar 0,103 %. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengujian antara lain, bentuk potongan bahan, kecepatan putar pisau maupun kecepatan putar motor penggerak, tenaga operator saat peng-input-an bahan, dan human error.