Pengaruh Suplementasi L-Arginin pada Pengencer CEP-2 Terhadap Kualitas Semen Cair Kambing Boer

Main Authors: Nahari, Mutamatun, Prof. Dr. Ir. Muhammad Nur Ihsan, MS.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190254/1/MUTAMATUN%20NAHARI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190254/
Daftar Isi:
  • Inseminasi Buatan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas kambing Boer melalui peningkatan mutu genetik. Keberhasilan IB dipengaruhi oleh kualitas spermatozoa. Penurunan kualitas spermatozoa akibat prosessing menjadi semen cair disebabkan cold shock maupun kerusakan pada membran plasma spermatozoa karena terbentuknya peroksidasi lipid pada proses metabolisme selama penyimpanan. Pengencer Cauda Epididymal Plasma-2 (CEP-2) merupakan salah satu jenis pengencer yang mampu mempertahankan spermatozoa selama penyimpanan dari kejut dingin (cold shock) dan suplementasi L-Arginin yang berfungsi untuk menghambat adanya radikal bebas yang akan membentuk NO (Nitric Oxide) yang berfungsi sebagai antioksidan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suplementasi L-Arginin pada pengencer CEP-2 terhadap motilitas individu, viabilitas, dan abnormalitas kambing Boer selama penyimpanan pada suhu 3-5°C. vii Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13 Agustus 2021 sampai dengan 30 September 2021 di Laboratorium Reproduksi dan Laboratorium Lapang Sumber Sekar Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Materi penelitian yang digunakan adalah semen kambing Boer yang memiliki persyaratan motilitas massa minimal ++ dan motilitas individu minimal 70%. Penampungan dilakukan dua kali dalam seminggu menggunakan metode vagina buatan. Metode penelitian yang digunakan adalah percobaan laboratorium dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri dari 4 perlakuan yaitu P0 (90% CEP-2 + 10% Kuning Telur + 0,4% Putih Telur), P1 (90% CEP- 2 + 10% Kuning Telur + 0,4% Putih Telur + 5 mM L-Arginin), P2 (90% CEP-2 + 10% Kuning Telur + 0,4% Putih Telur + 6 mM L-Arginin), dan P3 (90% CEP-2 + 10% Kuning Telur + 0,4% Putih Telur + 7 mM L-Arginin) dengan masing-masing 10 kali ulangan. Pengamatan dilakukan selama penyimpanan pada hari ke-1, hari ke-2, hari ke-3, hari ke-4, dan hari ke-5. Variabel yang diamati adalah motilitas individu, viabilitas, dan abnormalis. Analisis data yang digunakan adalah analisis ragam atau ANOVA, jika terdapat perbedaan nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) dilajutkan Uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian suplementasi L-Arginin P0, P1, P2, dan P3 memberikan pengaruh yang sangat nyata (P<0,01) antar perlakuan terhadap motilitas individu, pada viabilitas memberikan pengaruh nyata (P<0,05) hari ke-2 dan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada hari ke-3 dan ke-4, sedangkan pada abnormalitas memberikan pengaruh sangat nyata (P<0,01) pada hari ke-3. Perlakuan P2 menunjukkan hasil terbaik pada semua variabel selama penyimpanan dari hari ke-1 sampai hari ke-5, dengan rataan viii persentase motilitas individu pada hari ke-5 yaitu P0 (45,00 ± 4,22%), P1 (47,90 ± 5,17%), P2 (55,90 ± 4,77%), dan P3 (51,60 ± 5,60%). Rataan persentase viabilitas pada hari ke-5 yaitu P0 (46,26 ± 8,06%), P1 (48,94 ± 7,62%), P2 (54,01 ± 7,71%), dan P3 (52,42 ± 6,99%). Rataan persentase abnormalitas pada hari ke-5 yaitu P0 (5,20 ± 1,75%), P1 (4,67 ± 2,10%), P2 (4,09 ± 0,91%), dan P3 (4,25 ± 2,02%). Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa suplementasi L-Arginin dengan konsentrasi 0 mM, 5 mM, 6 mM, dan 7 mM dalam pengencer CEP-2 kuning telur dengan albumin putih telur mampu menghambat penurunan kualitas spermatozoa selama penyimpanan pada suhu 3-5°C meliputi motilitas individu pada hari ke-1 sampai hari ke-5, viabilitas pada hari ke-2 sampai hari ke-4, dan abnormalitas hanya pada hari ke-3. Suplementasi L-Arginin 6 mM pada perlakuan P2 mampu mempertahankan kualitas spermatozoa lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya hingga hari ke-5, dari hasil tersebut perlu dilakukan penelitian lebih lanjut berupa Inseminasi Buatan untuk mengetahui hasil dari prosessing semen cair.