Analisa Karakteristik Bahan Bakar Biodiesel Berbasis Minyak Hasil Mikroemulsi Kelapa Sawit/Methanol Dengan Menggunakan Surfaktan N-Oktanol

Main Authors: Syaputra, Andyka Wahyu, Dr. Eng. Mega Nur Sasongko, ST., MT., Francisca Gayuh Utami Dewi, ST., MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190251/1/Andyka%20Wahyu%20Syaputra.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190251/
Daftar Isi:
  • Ketergantungan akan bahan bakar yang disebabkan akan peningkatan industri dan transportasi membuat masalah menipisnya ketersediaan cadangan minyak bumi, hingga polutansi yang dihasilkan. Hal ini membawa kita kepada solusi untuk dapat mengedepankan penggunaan energi terbarukan seperti biodiesel. Pembuatan biodiesel saat ini masih terpaku pada metode pirolisis dan transesterifikasi, namun kedua metode tersebut masih memiliki masalah dengan menimbulkan produk sampingan berupa char dan gliserol. Selain itu menurut data yang didapatkan bahan baku yang umum digunakan untuk dikonversi menjadi biodiesel merupakan minyak kelapa sawit, namun pemanfaatannya masih kurang maksimal. Pada penelitian kali ini penulis ingin melakukan analisa mengenai penggunaan metode mikroemulsi minyak kelapa sawit/metanol dengan menggunakan senyawa n-oktanol sebagai salah satu alternatif metode yang digunakan untuk memproduksi bahan bakar biodiesel dari segi karakteristik yang dihasilkan, dengan menggunakan konsentrasi biodiesel dengan campuran dexlite B0, B20, B40, B60, B80, B100. Secara umum, penelitian ini dilakukan pada 3 tahap. Yang pertama proses pembuatan minyak mikroemulsi, pencampuran minyak mikroemulsi terhadap bahan bakar pertoleum diesel, kemudian dilakukan uji senyawa yang terkandung pada campuran, yang terakhir uji sifat fisik dan sifat kimia dari setiap konsentrasi. Hal penelitian ini dapat dijadikan informasi terkait hasil uji sifat fisik bahan bakar biodiesel berbasis metode mikroemulsi yang dapat menjadi acuan metode yang ramah lingkungan, serta memiliki efisiensi energi yang tinggi. Setiap penambahan konsentrasi minyak mikroemulsi membuat viskositas, densitas dan flash point meningkat karena kandungan oksigen di dalam minyak mikroemulsi. Sedangkan nilai kalor menurun karena kandungan atom karbon yang berkurang dan kayanya oksigen. Dari setiap konsentrasi sudah masuk pada standar densitas biodiesel ASTM D6751 dan standar nilai kalor bahan bakar EN14213. Sedangkan sampel B20 yang mendekati standar viskositas biodiesel ASTM D6751 dan semua sampel belum memenuhi standar ASTM D6751.