Analisis Beban Kerja Mental Pada Pekerja Produksi Garment Dengan Menggunakan Metode NASA-TLX (Studi Kasus: PT. Magnum Attack Indonesia)
Main Authors: | Wulandari, Andam Catur, Sugiono, ST.MT. Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190223/1/Andam%20Catur%20Wulandari.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190223/ |
Daftar Isi:
- PT. Magnum Attack Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri garment. Ada berbagai departemen yang mendukung berjalannya perusahaan ini diantaranya finance & administration, marketing, prod. Planning & inventory control dan production. Semua departemen memiliki peranan yang sangat penting untuk menjalakan perusahaan, terutama pada bagian produksi. Departemen produksi disini terbagi menjadi beberapa aktifitas yaitu printing, die-cutting, bordir, sablon, jahit, dan finishing. Pada departemen ini pekerja melakukan banyak kegiatan yang bersifat repetitive yang dapat menyebabkan pekerja mudah merasa bosan dan memiliki kelelahan berlebih. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar beban kerja mental yang diterima oleh karyawan (bagian produksi) PT. Magnum Attack Indonesia, juga penyebab dari timbulnya beban kerja mental yang dialami oleh karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pengukuran beban kerja mental dengan metode NASA-TLX. Tahapan penelitian ini yaitu dengan menyebar kuisioner NASA-TLX yang didalamnya terdiri dari enam dimensi yaitu kebutuhan mental, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, usaha, peforma dan tingkat frustasi. Kemudian tahap selanjutnya yaitu pembobotan terhadap enam dimensi tersebut dan dilanjutkan dengan pemberian rating untuk enam dimensi tersebut. Kemudian tahap terakhir adalah penghitungan Weighted Workload untuk masing-masing karyawan produksi. Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan hasil beban kerja mental yang dialami oleh pekerja produksi garment rata-rata sebesar 73 dan termasuk dalam kategori beban kerja mental tinggi. Secara keseluruhan beban kerja mental yang diterima oleh pekerja memerlukan perbaikan. Rekomendasi perbaikan yang diberikan kepada pihak perusahaan yaitu memberikan pelatihan khusus pada pekerja yang masih baru dan belum memiliki pengalaman juga mengadakan program transfer pengetahuan antar pekerja agar tidak merasa bosan, melakukan redesain area kerja agar pekerja merasa nyaman untuk melakukan kegiatan kerjanya redesain terutama dilakukan pada area tangga akses menuju area pemotongan kain, menambah satu ruangan khusus untuk area penyimpanan bahan baku dan produk yang siap kirim agar tidak mengagnggu area kerja, menambah ventilasi udara/kipas angin untuk membantu mengurangi suhu udara di beberapa area kerja yaitu printing dan border dan melakukan briefing rutin secara singkat atau sebelum memulai pekerjaaan unutk meningkatkan suasana hati dan pikiran agar pekerja dapat memberikan hasil yang maksimal untuk menyelesaikan pekerjaannya