Studi Alternatif Perencanaan Sambungan Balok Kolom Dengan Sistem Pracetak Pada Gedung 6 Lantai Kuliah Bersama Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur

Main Authors: Pratama, Alfandi Rizki, Ir. M. Taufik Hidayat, MT., Ir. Christin Remayanti N., ST., MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190182/1/Alfandi%20Rizki%20Pratama%20R.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190182/
Daftar Isi:
  • Gedung Kuliah Bersama Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur dibangun dengan menggunakan struktur beton bertulang (cast in situ). Namun, struktur beton bertulang sendiri memiliki kekurangan terkait waktu pengerjaannya yang relatif lama dan kebutuhan tenaga pekerja yang dibutuhkan terbilang cukup banyak dimana dapat menghabiskan biaya yang cukup besar. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mempercepat waktu pelaksanaan yaitu dengan memakai metode beton pracetak (precast) sebagai alternatif komponen struktural dalam pelaksanaannya. Metode beton pracetak (precast) adalah teknologi konstruksi struktur beton yang dicetak di pabrik kemudian dipasang di lokasi proyek. Sehingga, proses pembangunan atau konstruksi akan jauh lebih cepat dibanding dengan menggunakan beton konvensional. Hal yang harus diperhatikan dalam penelitian kali ini berupa karakteristik daerah yang akan direncanakan beton pracetak yaitu UPN Jawa timur berada di kota Surabaya yang dilewati dua sesar berpotensi gempa, yaitu Sesar Surabaya dan Sesar Waru. Hal ini menjadikan pertimbangan khusus dalam memodifikasi keruntuhan bangunan tahan gempa yang menggunakan konstruksi beton pracetak (precast) ditentukan oleh kualitas sambunganya, terutama pada sambungan balok – kolom. Oleh karena itu agar bangunan Gedung Kuliah Bersama Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jawa Timur aman tahan terhadap gempa penulis melakukan kontrol terdapat ketahanan gempa meliputi : Kontrol partisipasi massa, Kontrol periode getar struktur, Kontrol nilai akhir respon spektrum, dan Kontrol batas simpangan (drift). Dari hasil analisis didapatkan hasil yang memenuhi syarat keamanan , dimensi balok – kolom pada skripsi ini menghasilkan 4 tipe yaitu : Balok induk ukuran 40/60 dengan kode B1 titik pengangkatan 1,85 m dari tepi dan B2 titik pengangkatan 1,64 m dari tepi. ukuran 20/30 dengan kode B3 titik pengangkatan 0,95 m dari tepi dan B4 titik pengangkatan 0,75 m dari tepi. Sedangkan balok anak memliki 2 tipe dengan ukuran 30/40 dengan kode BA1 titik pengangkatan 1,80 m dari tepi dan BA2 titik pengangkatan 1,60 m dari tepi, ukuran 15/20 dengan kode BA3 titik pengangkatan 0,93 m dari tepi dan BA4 titik pengangkatan 0,72 m dari tepi. Serta untuk kolom terdapat 2 tipe kolom. ukuran 50/50 dengan kode K1 dan ukuran 35/35 dengan kode K2. Analisis kekuatan sambungan balok – kolom pracetak telah aman. Hal ini dapat dibuktikan dengan hasil analisis sambungan di tengah menunjukkan momen nominal sebesar 754,77 kNm lebih besar dari momen ultimate sebesar 600,18 kNm dan kuat geser nominal sebesar 2015,95 kN kN lebih besar dari gaya geser yang terjadi sebesar 1481,83 kN, sedangkan hasil analisis sambungan di pinggir menunjukkan menunjukkan momen nominal sebesar 48,12 kNm lebih besar dari momen ultimate sebesar Mu = 46,56kNm dan kuat geser nominal sebesar 2793,97 kN lebih besar dari gaya geser yang terjadi sebesar 408,28 kN.