Produksi Embrio Induk Donor Sapi Friesian Holstein pada Umur Berbeda

Main Authors: Aldina, Syafira, Prof. Dr. Ir. Nurul Isnaini, M,P
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190178/1/syafira%20aldina.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190178/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini dilaksanakan pada 25 September- 15 November 2021 di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang, Bogor, Jawa Barat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh umur yang berbeda dari sapi donor Friesian Holstein (FH) ditinjau dari lima variable yakni jumlah corpus luteum (CL), response rate, total perolehan embrio, kualitas embrio (123, DG, dan UF), dan recovery rate. Metode penelitian yang digunakan ialah studi kasus dengan teknik pengambilan data secara purposive sampling, teknik pemeliharaan kandang sapi donor menggunakan kandang free stall agar sapi dapat bergerak, makan dan minum dengan leluasa, dan diberikan pakan berupa rumput gajah (Pennisetum purpureum) sebanyak 30-40 kg/ekor/hari serta diberikan minum secara ad libitum (tidak terbatas). Teknik produksi embrio dilakukan secara in vivo dengan menggunakan Progesteron Internal Drug Release (PIDR). Materi dari penelitian ini adalah data produksi embrio 10 ekor sapi donor Friesian Holstein (FH) dari 2009-2020 dengan bobot badan 500 – 650 kg. Sapi donor Friesian Hosltein (FH) disuperovulasi dengan menggunakan hormone Follicle Stimulating Hormone (FSH) yang disuntikkan dengan dosis menurun 4 ml, 3 ml, 2 ml, dan 1 ml secara intra muskular dengan dosis total 400 mg/ 20 ml. Inseminasi Buatan (IB) dilakukan sebanyak 3 kali secara rekto vaginal. Pemanenan embrio dilakukan menggunakan metode non surgical (tanpa pembedahan) menggunakan media pembilasan berupa ringer lactate yang merupakan campuran dari Fetal Calf Serum (FCS) dan antibiotik 0,1% (Streptomycin dan Penicilin) Rangkaian produksi embrio sampai dengan proses flushing (pemanenan embrio) adalah 20 hari. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Berdasarkan hasil penelitian bahwa untuk rataan jumlah corpus luteum (CL) tertinggi yaitu 10,89 ± 7,91 pada umur 5 tahun. Response rate tertinggi yaitu 100% pada umur 4-9 tahun. Rataan total perolehan embrio tertinggi yaitu 9,60 ± 12,07 pada sapi donor umur 7 tahun. Rataan embrio layak transfer tertinggi yaitu 5,53 ± 5,79 pada sapi donor umur 4 tahun. Rataan embrio tidak layak transfer terendah untuk embrio degeneratif (DG) yaitu 0,60 ± 0,83 dan untuk embrio unfertile (UF) terendah yaitu 0,67 ± 1,80 pada umur 4 tahun. Recovery rate tertinggi yaitu. 82% pada umur 7 tahun. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa sapi donor FH umur 4 tahun adalah umur yang optimal dalam menghasilkan embrio yang maksimal dari segi jumlah corpus luteum (CL), total perolehan embrio, response rate, kualitas embrio dan recovery rate.