Perencanaan Persediaan Bahan Baku Roti Menggunakan MRP dengan Model Lotting Silver-Meal dan Fixed Period Requirement

Main Authors: Smartadevi, Choirunindya, Ir .Wifqi Azlia., ST.,MT.,IPM.
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/190042/
Daftar Isi:
  • Benu Baking Factory merupakan industri kecil yang memproduksi roti dengan merek Roti Gan. Sistem pembelian yang diterapkan adalah pelanggan melakukan pemesanan setidaknya pukul 06.00 pagi di hari pengambilan roti. Selama ini, Benu Baking Factory sering mengalami kekurangan bahan baku. Apabila masalah ini terjadi, solusi yang biasanya dipilih adalah dengan membeli bahan baku serupa di toko bahan kue sekitar, mengganti dengan merek lain, atau menolak pesanan roti. Dengan permasalahan ini, Benu Baking Factory mengalami pembengkakan biaya pengadaan bahan baku, khususnya pada bahan baku dengan harga beli yang mahal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui metode pengadaan bahan baku yang tepat sehingga dapat mengurangi resiko kekurangan bahan baku. Pada penelitian ini, berfokus pada bahan baku dengan tingkat kepentingan tertinggi karena bahan baku tersebut memberikan kerugian yang cukup berpengaruh apabila terjadi kekurangan bahan baku. Metode analisis ABC digunakan untuk menentukan dan mengelompokkan bahan baku berdasarkan tingkat kepentingannya. Perencanaan bahan baku dilakukan dengan menyusun Material Requirement Planning (MRP). MRP cocok digunakan untuk perencanaan kebutuhan material yang bersifat dependen. Proses yang dilakukan yang pertama adalah melakukan netting atau menghitung kebutuhan bersih. Kemudian, melakukan lotting atau menghitung besarnya lot pembelian. Metode lotting yang digunakan adalah Fixed Period Requirement (FPR), Silver-Meal, dan dibandingkan dengan metode existing perusahaan. Selanjutnya, dilakukan offsetting atau penentuan waktu pemesanan, yaitu dengan mempertimbangkan lead time pembelian. Hasil dari analisis ABC diperoleh butter, tepung terigu, susu cair, dan telur ayam tergolong ke dalam kelas A. Mempertimbangkan karakteristik produk pada tahap lotting, metode yang cocok untuk menentukan lot pembelian butter dan tepung terigu adalah dengan FPR dimana pembelian dilakukan setiap 2 minggu. Sedangkan, untuk bahan baku susu cair dan telur ayam adalah dengan metode existing perusahaan dimana pembelian dilakukan setiap minggu. Setelah diketahui metode lotting yang tepat, data disusun ke dalam tabel MRP dan diperoleh penjadwalan pembelian beserta lot pembelian.