Respon Pemberian Konsentrat Produksi P.T. Sinta Prima Feedmill Terhadap Konsumsi Nutrisi, Produksi Susu, Persistensi, Dan Iofc Pada Sapi Perah Fase Akhir Laktasi
Main Authors: | Prayoga, Galang Adyana, Prof. Dr. Ir. Hendrawan Soetanto, , M.Rur.Sc. PhD., |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189961/1/GALANG%20ADYANA%20PRAYOGA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189961/ |
Daftar Isi:
- Pakan merupakan salah satu faktor krusial yang menentukan keberhasilan usaha peternakan sapi perah. Usaha yang menghasilkan susu sebagai komoditi jual tersebut membutuhkan setidaknya lebih dari 50% pengeluarannya untuk pakan. Peternak sapi perah di Indonesia memiliki permasalahan pada rendahnya keuntungan yang diterima. Selain disebabkan oleh posisi tawar peternak yang lemah dalam menentukan harga susu, rendahnya keuntungan peternak sapi perah juga disebabkan oleh harga konsentrat yang terus melonjak. Belum lagi, apabila sapi perah yang dipelihara telah berada fase akhir laktasi, maka secara otomatis produksi susu dan pendapatan yang diterima peternak akan terus menurun. Semakin tingginya harga konsentrat berdampak pada penurunan daya beli peternak sapi perah di Indonesia yang mayoritas merupakan peternak rakyat. Konsekuensi dari kondisi tersebut yakni banyak konsentrat di pasaran yang tidak memiliki izin edar dengan kandungan nutrisi yang belum tentu memenuhi persyaratan SNI (2017). Berdasarkan permasalahan tersebut, Pemerintah Indonesia melalui Bappenas bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia dalam program PRISMA (Australia-Indonesia Partnership for Promoting Rural Incomes through Support for Markets in Agriculture) yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan bersih rumah tangga pertanian kecil, dimana salah satu bagian dari program tersebut yakni dengan memproduksi konsentrat sapi perah berkualitas dengan harga yang terjangkau. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas dan respon pemberian konsentrat produksi P.T. Sinta Prima Feedmill terhadap konsumsi nutrisi, produksi susu, persistensi, dan IOFC pada sapi perah fase akhir laktasi. Penelitian lapang dilaksanakan di Kecamatan Pujon dan Ngantang, Kabupaten Malang. Sementara, analisis proksimat konsentrat dan hijauan dilakukan di Laboratorium Nutrisi Makanan Ternak. Penelitian ini dilakukan pada 5 September 2020 – 4 November 2020. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yakni 19 ekor sapi perah Peranakan Friesian Holstein (PFH) betina fase akhir laktasi yang dibagi atas dua perlakuan berdasarkan pemberian konsentrat. Konsentrat kontrol sebagai P0 dan konsentrat produksi P.T. Sinta Prima Feedmill sebagai P1. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data menggunakan teknik in vivo dan survei. Data yang ditabulasi selama penelitian dianalisis statistik menggunakan uji t tidak berpasangan (independent t test). Variabel yang diamati pada penelitian ini meliputi kualitas pakan, konsumsi nutrisi, produksi susu, persistensi, dan IOFC. Berdasarkan hasil analisis proksimat menunjukan bahwa konsentrat kontrol (P0) memiliki kandungan BK 87,63%, PK 18,77%, LK 3,45%, SK 13,53%, dan TDN 57,75%, sedangkan konsentrat produksi P.T. Sinta Prima Feedmill (P1) memiliki kandungan BK 89,13%, PK 15,77%, LK 3,66%, SK 9,25, dan TDN 69,56%. Hasil analisis konsumsi nutrisi menunjukan bahwa P0 memiliki konsumsi BK 14,86 Kg/ekor/hari, TDN 7,57 Kg/ekor/hari, dan PK 2,27 Kg/ekor/hari, Sementara P1 mengonsumsi BK 15,78 Kg/ekor/hari, TDN 9,37 Kg/ekor/hari, dan PK 2,11 Kg/ekor/hari. Hasil analisis produksi susu menunjukan bahwa P0 menghasilkan susu sebesar 11,75 l/ekor/hari dan P1 sebesar 13,67 l/ekor/hari. Hasil analisis persistensi menunjukan bahwa P0 mampu mempertahankan produksi susu sebesar 92,94%/bulan, sedangkan P1 memiliki persistensi sebesar 95,02%/bulan. Hasil analisis IOFC menunjukan bahwa P0 menghasilkan keuntungan yang diterima peternak sebesar Rp. 1.869/ekor/hari, sedangkan P1 menghasilkan keuntungan yang diterima peternak sebesar Rp. 16.722/ekor/hari. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kandungan nutrisi konsentrat produksi P.T. Sinta Prima Feedmill (P1) telah memenuhi SNI untuk konsentrat sapi perah dan mampu memberikan respon perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap konsumsi TDN serta perbedaan yang nyata (P<0,05) untuk mempertahankan persistensi sapi perah akhir laktasi dibandingkan konsentrat kontrol (P0). Oleh karena itu, konsentrat produksi P.T. Sinta Prima Feedmill dapat dinyatakan telah memenuhi kriteria untuk diterima dan digunakan oleh usaha peternakan sapi perah.