Analisis Kebijakan Pendidikan Nonformal Di Daerah Pedalaman Perspektif Manajemen Pendidikan (Studi Di Kabupaten Merauke)
Main Authors: | Awi, Maria Natalia Paschalina, Dr. Sarwono, M.Si, Dr. Ainul Hayat, S.Pd, M.Si |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189929/1/186030302111038%20-%20maria%20natalia%20paschalina%20awi.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189929/ |
Daftar Isi:
- Latar belakang penelitian ini adalah pendidikan merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar dalam membentuk karakteristik anak dan bangsa, pendidikan yang lebih dikenal dikalangan masyarakat ialah pendidikan formal, dimana pendidikan nonfomal jarang diikuti oleh masyarakat pada umumnya, angka putus sekolah yang setiap tahunnya mengalami peningkatan, perbedaan sistem pendidikan di daerah perkotaan dan sistem pendidikan yang berada di daerah pedalaman dan daerah 3T, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis aspek-aspek terkait kebijakan pendidikan nonformal di daerah pedalaman : perspektif manajemen pendidikan pada kabupaten Merauke serta kendala yang dihadapi dalam menjalankan kebijakan pendidikan nonformal tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data dari hasil observasi, wawancara, studi dokumen dan juga peristiwa. Analisis data kualitatif yang digunakan adalah model inter-layer oleh Sarwono. Data yang diperoleh dalam penelitian ini kemudian akan diuji keabsahannya menggunakan triangulasi data. Hasil temuan di lapangan menunjukan; kebijakan pendidikan dibidang nonformal untuk daerah pedalaman belum ada, dalam penyelenggraan pendidikan nonformal mengacu pada regulasi peraturan bupati nomor 31 tahun 2007 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Merauke, serta peraturan bupati no 97 tahun 2018 tentang organisasi dan tata kerja dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Merauke, komunikasi yang selama ini terjalin cukup baik antara semua pihak terkait, tidak terdapat kurikulum yang dirancang secara khusus yang digunakan untuk pendidikan nonformal dikarenakan masih mengikuti kurikulum yang digunakan oleh pendidikan formal, anggaran yang diterima kurang, Selain itu terdapat beberapa kendala yang dihadapi seperti angka buta aksara yang cukup tinggi, letak geografis wilayah pedalaman, strategi pembelajaran yang tidak kreatif, kurangnya sumber daya manusia, pengelolaan manajemen pendidikan jika ditinjau dari objek garapan belum berjalan dengan baik dan lancar