Pemanfaatan Biomassa Ampas Daun Teh (Camellia sinensis L.) Terekstraksi Untuk Biosorpsi Logam Berat Kromium Heksavalen
Main Authors: | Eunice, Samella, Dr. Ir. A. Tunggul Sutan Haji,, MT, Prof. Dr. Ir. Ruslan Wirosoedarmo,, MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189870/1/175100907111037%20-%20SAMELLA%20EUNICE.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189870/ |
Daftar Isi:
- Kromium (Cr) merupakan salah satu logam berat yang biasa terkandung dalam limbah cair industri. Kromium heksavalen juga bersifat toksik untuk kehidupan aquatik walaupun dalam konsentrasi sangat rendah. Ampas daun teh merupakan sisa dari hasil pengolahan teh. Ampas daun teh banyak mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin, dan polifenol sebagai penyusun dinding sel. Selulosa memiliki potensi yang cukup besar sebagai adsorben karena gugus hidroksil (-OH) yang terikat dapat berinteraksi dengan ligan logam berat. Biosorpsi merupakan suatu proses yang mempresentasikan inovasi bioteknologi dan penggunaan alat dengan efektivitas biaya untuk menghilangkan logam berat dari suatu larutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fisika (warna, wujud, bau) dan gugus fungsi biomassa ampas daun teh terekstraksi yang telah diaktivasi dalam penyisihan logam berat kromium heksavalen, mengetahui efektivitas biomassa ampas daun teh terekstraksi yang telah diaktivasi dalam penyisihan logam berat kromium heksavalen, dan menentukan model isoterm adsorpsi yang sesuai untuk penyisihan logam berat kromium heksavalen menggunakan biomassa ampas daun teh terekstraksi. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode eksperimental skala laboratorium. Penelitian ini menggunakan ampas daun teh terekstraksi yang kemudian diaktivasi menggunakan aktivator NaOH dan H2SO4. Berdasarkan hasil penelitian didapat aktivator yang optimum untuk biosorpsi kromium heksavalen adalah NaOH 0,1 M. Karakteristik biosorben teraktivasi memiliki warna hijau tua, berwujud serbuk berukuran 60 mesh, tidak berbau, dan memiliki gugus fungsi hidroksil(-OH) yang berperan dalam pengikatan ion logam kromium heksavalen. Efektivitas penyerapan logam kromium heksavalen dengan variasi konsentrasi 10, 40, 70, 100 ppm dan variasi waktu kontak selama 15, 30, 60, 120, dan 180 menit. Diperoleh Efektivitas tertinggi terjadi pada perlakuan biosorben ampas daun teh terkestraksi dengan aktivasi optimum menggunakan NaOH 0,1 M pada konsentrasi kromium heksavalen 100 ppm dalam waktu kontak 180 menit dengan nilai efisiensi adsorpsi sebesar 99,42%. Model isoterm adsorpsi yang sesuai untuk penelitian ini mengikuti model isoterm Langmuir dengan nilai koefisien korelasi (R2) terbesar sebesar 0,9999 untuk konsentrasi kromium heksavalen 40, 70, dan 100 ppm.