Prakiraan Dampak Perubahan Daya Tampung Beban Pencemaran Air Sungai Kromong Akibat Eksplorasi Geotermal Arjuno Welirang

Main Authors: Rohmah, Lutfiari Nur, Dr. Ir. A. Tunggul Sutan Haji,, MT, Putri Setiani,, ST, MES, Ph.D
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189827/1/175100900111004%20-%20%20Lutfiari%20Nur%20Rohmah.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189827/
Daftar Isi:
  • Rencana kegiatan eksplorasi geotermal Arjuno Welirang secara administratif terletak di Provinsi Jawa Timur, yang masuk ke dalam daerah Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang dan Kota Batu. Wilayah Kerja Pengembangan Panas Bumi (WKP) Arjuno Welirang berada di lokasi yang berdekatan dengan beberapa titik mata air dan sungai bagian hulu di Kabupaten Mojokerto. Salah satu sungai di sekitar WKP Arjuno Welirang dengan debit yang besar dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar adalah Sungai Kromong. Sungai Kromong merupakan sungai sepanjang 14,24 km yang terletak di lereng Gunung Welirang di Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto. Kualitas air Sungai Kromong diperkirakan akan terganggu jika ada kegiatan eksplorasi dan/atau produksi geotermal di WKP Arjuno Welirang. Metode yang dipilih untuk menentukan daya tampung Sungai Kromong adalah program Qual2Kw Versi 5.1. Qual2Kw merupakan pengembangan dari metode Qual2E. Parameter kualitas air sungai yang digunakan dalam penelitian ini yaitu BOD, COD, TSS, pH, suhu, dan DO. Pengambilan sampel air sungai dilakukan pada dua titik. Hasil penelitian menunjukkan kondisi kualitas air Sungai Kromong di titik T1 sebagai titik pantau dimana air sungai belum terpengaruh aktivitas manusia masih memenuhi baku mutu dengan parameter DO sebesar 4,1 mg/L, BOD 2,66 mg/L, COD 15,38 mg/L, TSS 23 mg/L, pH 8,2, dan suhu 25,6 oC. Sedangkan kualitas air pada titik T2 dimana air sungai sudah terpengaruh aktivitas manusia masih memenuhi baku mutu kecuali untuk parameter BOD yaitu sebesar 3,59 mg/L. Perhitungan daya tampung beban pencemaran pada titik T1 untuk parameter DO adalah sebesar 22,118 ton/hari, BOD sebesar 75,202 ton/hari, COD sebesar 2127,79 ton/hari, TSS sebesar 5971,968 ton/hari. Kalibrasi Qual2Kw menunjukkan fitness sebesar 0,64 yang artinya model dapat digunakan untuk simulasi selanjutnya. Dikarenakan nilai daya tampung untuk parameter COD dan TSS masih cukup besar maka dilakukan simulasi pada parameter tersebut untuk mengetahui perubahan daya tampung beban pencemaran air Sungai Kromong saat terdapat kegiatan eksplorasi geotermal. Diasumsikan parameter COD berasal dari IPAL domestik pekerja geotermal dan parameter TSS berasal dari erosi akibat pembukaan lahan pada wellpad 3. Daya tampung beban pencemaran air Sungai Kromong untuk parameter COD mengalami penurunan sebesar 1424,425 ton/hari sehingga menjadi 703,365 ton/hari, dan untuk parameter TSS mengalami penurunan sebesar 732,12 ton/hari sehingga menjadi 5239,848 ton/hari. Rekomendasi mitigasi untuk Sungai Kromong adalah melakukan konservasi air dan tanah dengan memantau dan menjaga kelestarian zona aquatik, sempadan, dan lahan hulu dengan melibatkan peran serta masyarakat