Pengaruh RPM Pengelasan Terhadap Fatigue Crack Growth Rate pada A6061 One-Sided Chamfer Friction Weld Joints
Main Authors: | Zaidan, Ilham, Dr. Eng. Yudy Surya Irawan, ST., M.Eng., Moch. Syamsul Ma’arif, ST., MT. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189821/1/175060200111039%20-%20ILHAM%20ZAIDAN.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189821/ |
Daftar Isi:
- Aluminium merupakan salah satu logam yang masih sering digunakan dalam proses manufaktur dikarenakan aluminium mudah dibentuk, tahan korosi, dan memiliki densitas yang rendah. Las gesek merupakan salah satu metode pengelasan yang cocok untuk Aluminium yang mempunyai konduktivitas termal yang tinggi. Menimbang fatigue merupakan fenomena kegagalan yang sering terjadi pada material terutama pada bagian sambungan, dilakukanya penelitian ini untuk meneliti tentang laju perambatan retak pada hasil las gesek Continous Drive Friction Welding (CDFW) aluminium seri 6061. Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan parameter optimum baik dari geometri maupun proses manufaktur untuk mendapatkan kualitas pengelasan terbaik. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah variasi sudut chamfer 0O dan 30O satu sisi diam dengan kecepatan putaran spindle 800 rpm, 1120 rpm, dan 1600 rpm pada salah satu benda kerja las gesek kemudian diberikan gaya tekan awal 7 kN hingga mencapai burn of length 3 mm dan upset force 21 kN selama 60 detik. Kemudian spesimen didesain menjadi spesimen uji lelah sesuai dengan standar ASTM. Spesimen diuji dengan mesin cantilever rotary bending fatigue test dengan rotasi 1400 rpm. Hasil pengujian ini adalah nilai konstanta laju perambatan retak lelah variasi sudut chamfer 0O rpm 800 konstanta C = 5,08E-08 mm/siklus (MPa√m)m dan m = 2.091 ; variasi sudut chamfer 0O rpm 1120 konstanta C = 2,05E-08 mm/siklus (MPa√m)m dan m = 2.253 ; variasi sudut chamfer 0O rpm 1600 konstanta C = 1,45E-09 mm/siklus (MPa√m)m dan m = 2.983 ; variasi sudut chamfer 30O 800 rpm konstanta C = 7,37E-10 mm/siklus (MPa√m)m dan m = 3.216 ; variasi sudut chamfer 30O 1120 rpm konstanta C = 3,81E-10 mm/siklus (MPa√m)m dan m = 3.342 ; dan variasi sudut chamfer 30O 1600 rpm konstanta C = 7,27E-11 mm/siklus (MPa√m)m dan m = 3.682. Nilai di atas menunjukan bahwa variasi sudut chamfer 30O 1600 rpm memiliki konstanta laju perambatan retak lelah yang paling lambat, sekaligus menunjukan ketahanan yang paling tinggi terhadap perambatan retak lelah.