Pembuatan Produk Sediaan Tablet Temulawak (Curcuma zanthorrhiza Roxb) Melalui Uji Senyawa Total Fenol dan Flavonoid dengan Metode Evaporasi Vacuum
Main Authors: | Mutiaran, Nadya, Dr. Ir. Anang Lastriyanto,, M. Si, Dina Wahyu Indriani,, STP, M. Sc |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189818/1/175100601111023%20-%20Nadya%20Mutiarani.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189818/ |
Daftar Isi:
- COVID-19 saat ini menjadi masalah kesehatan dari lebih 200 negara di dunia. Menurut WHO (2020) salah satu cara preventif untuk mencegah COVID-19 adalah dengan meningkatkan dan menjaga imun tubuh dengan cara mengonsumsi temulawak. Temulawak merupakan tanaman yang sering digunakan sebagai rempah dan bahan baku obat tradisional yang memiliki kandungan senyawa fenol dan flavonoid yang bertindak sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk sediaan tablet temulawak dengan penambahan maltodekstrin sebagai filler yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan lebih efektif dan efisien dengan takaran dosis yang seragam. Pembuatan tablet temulawak menggunakan metode evaporasi vacuum cooling dalam proses pengolahan bahan sari temulawaknya. Dalam mengetahui hasil terbaik dalam pembuatan tablet temulawak, dilakukan pengujian secara fisika maupun kimia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan pada tablet temulawak dengan bahan sari temulawak hasil evaporasi pada suhu konstan 45oC selama 20 menit menggunakan konsentrasi maltodesktrin memiliki nilai paling tinggi pada sampel 1:2 yang mampu menghasilkan nilai rerata total fenol dan flavonoid tertinggi jika dibandingkan dengan perlakuan 1:4 dan 1:6. Nilai total fenol yang didapatkan pada perlakuan 1:2 sebesar 3,63 mg GAE/g ± 0,09 dan nilai total flavonoid sebesar 6,11 mg QE/g ± 0,30. Sehingga dapat disimpulkan bahwa banyaknya konsentrasi maltodekstrin berpengaruh nyata (P < 0,05) terhadap nilai total fenol dan flavonoid, hal ini disebabkan rasio antara sari temulawak dengan maltodekstrin semakin besar sehingga kedua senyawa tersebut akan semakin rendah