Perilaku Kelompok Pkk Dalam Peran Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dan Faktor-Faktor Mempengaruhinya: (Studi Di Kabupaten Pasangkayu)

Main Author: Herny, -
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189802/1/H%20E%20R%20N%20Y.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189802/
Daftar Isi:
  • Kabupaten Pasangkayu merupakan kabupaten baru terbentuk Tahun 2003 di Provinsi Sulawesi Barat dengan dinamika pembangunan terus berkembang dan disertai peningkatan jumlah penduduk. Konsekuensinya, akan terjadi peningkatan volume, jenis, dan karakteristik sampah yang semakin beragam, sebagai sisa dari aktivitas penduduk setiap hari. Sampah dari rumah tangga penduduk (sampah domestik) adalah salah satu penyumbang terbesar terjadinya timbulan sampah di wilayah kota Pasangkayu. Apabila timbulan sampah ini tidak ditangani dan dikelola secara baik, maka akan menimbulkan dampak serius terhadap keseimbangan lingkungan, kesehatan dan sosial serta dampak-dampak tidak langsung lainnya. Tujuan utama penelitian ini adalah Menyusun model rekayasa sosial pola pembentukan perilaku kelompok PKK dalam peran pengelolaan sampah rumah tangga di Kabupaten Pasangkayu. Data penelitian dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan analisis inferensial Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian menujukkan bahwa volume dan berat sampah rumah tangga yang dihasilkan dari kelompok masyarakat sejahtera III 58.81% sampah anorganik dan 41.21% sampah organic; masyarakat sejahtera II 57.09% sampah anorganik dan 42.91% sampah organik. Sebaliknya pada kelompok masyarakat prasejahtera dan sejahtera I menunjukkan volume dan berat sampah golongan anorganik yang dihasilkan sebesar 39.37% dan sampah organik sebesar 60.57%. Jenis dan komposisi timbulan sampah anorganik harian yang dihasilkan dari rumah tangga yakni terdiri atas: plastik/gabus, logam/besi, tekstil/kain, gelas/kaca, kertas, karton, dan karet/ban dengan persentase yang berbeda-beda. Jenis sampah plastik/gabus merupakan dominan (18.41%- 27.67%) untuk semua tingkatan kesejahteraan keluarga penduduk. Persentase sampah plastik/gabus dalam kelompok keluarga sejahtera III 27,67%, keluarga sejahtera II 25.07%, dan keluarga prasejahtera+sejahtera I 18,41%. Jenis sampah-sampah ini berpotensi untuk dikelola atau digunakan kembali untuk menjadi barang bernilai ekonomi. Model pembentuk perilaku anggota kelompok PKK dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Pasangkayu dideterminasi secara langung oleh faktor efikasi diri (kepercayaan diri), sedangkan sikap dan motivasi dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dari anggota kelompok PKK dan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat, Namun demikian, peran efikasi diri dalam manifestasi perilaku memiliki kendala ix dengan keadaan riil atau nyata dan pengalaman seseorang, seperti kondisi ekonomi, kesiapan instrumen dalam pengelolaan sampah dan dukungan pemerintah. Strategi yang dapat digunakan dalam rekayasa social dalam pengelolaan sampah oleh kelompok PKK di Kota Pasangkayu adalah normative-reeducative strategi, yakni membangun secara sinergis antara kepatuhan terhadap nilai-nilai normative dan membangun kepercayaan diri (efikasi diri).