Model Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Sangbintang Berkelanjutan Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara
Main Author: | Saeroji, - |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189795/1/DISERTASI_SAEROJI.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189795/ |
Daftar Isi:
- Penelitian dengan tujuan merumuskan model Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Sangbintang Berkelanjutan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Provinsi Sulawesi Utara, dilaksanakan dari bulan Januari sampai Juni 2018. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan beberapa analisis data, yaitu : 1) Diskriptif tipologi dan karakteristik usaha peternakan sapi potong Kawasan Sangbintang, melalui tabulasi data, 2) Menganalisis status keberlanjutan pengembangan usaha peternakan sapi potong di Kawasan Sangbintang, menggunakan Multidimencional Scaling (MDS)Rap- KAWsangbintang, dan 3) Merumuskan model pengembangan kawasan Peternakan Sapi Potong Sangbintang Berkelanjutan menggunakan Analityc Hierarchy Process ( AHP). Karakteristik peternak berpendidikan rendah, umur produktif, tanggungan keluarga sedang,cukup lama beternak sapi potong, dan lahan usahanya cukup luas. Sedangkan tipologi sistem pemeliharaan ternak sapi potong terdiri 5 (lima) yaitu : 1) sistim pemeliharaan ikat pindah (ekstensif) 2) sistim dikandangkan (intensif), 3). Sistim kandang, lepas, pakan( semi intensif),4) sistim kandang lepas(semi intensif), dan sistim ikat, pakan (tradisional). Hasil analisis MDS Rap-KAWSangbintang, bahwa dari aspek dimensi ekologi, teknologi dan ekonomi hasilnya kurang berkelanjutan, sedang dimensi Sosbud dan Kelembagaan hasilnya cukup berkelanjutan. Bobot nilai AHP menunjukkan prioritas alternatif model pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Sangbintang berkelanjutan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, yaitu 1). Peningkatan sumberdaya manusia 2). Peningkatan sarana prasarana, 3). Peningkatan peran aktif peternak, 4). Peningkatan Kerjasama dan kemitraan, 5). Introduksi teknologi budidaya, dan 6) peningkatan peran lembaga pendukung. Disimpulkan bahwa tipologi sistem pemeliharaan sapi potong di Kwasan Sangbintang masih tergolong ektensif dan tradisional, serta dengan karakteristik peternak yang SDM-nya rendah namun memiliki potensi dapat di kembangkan. Terdapat 1 model kebijakan terpadu pengembangan kawasan peternakan sapi potong sangbintang dan 6 model kebijakan pengembangan kawasan Peternakan Sapi Potong Sangbintang Berkelanjutan, yaitu: 1). Peningkatan sumber daya manusia, 2) Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur sarana dan prasarana,3) Peningkatan peran aktif peternak ,4) Peningkatan kerjasama dan kemitraan 5) Introduksi teknologi budidaya, dan 6) Peningkatan peran lembaga pendukung. Disarankan 1 model Model Kebijakan Terpadu dan 6 Model Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong Sangbintang Berkelanjutan di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dapat di implementasikan.