Pengaruh Kadar Kolesterol HDL dan LDL terhadap Kejadian Penyakit Arteri Perifer Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang
Main Authors: | Anaqah, Rabjhany, dr. Siti Fatonah, Sp. PK (K), dr.Novi Khila Firani, M. Kes, Sp. PK |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189791/1/Rabjhany%20Anaqah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189791/ |
Daftar Isi:
- Diabetes melitus (DM) tipe 2 adalah penyakit kronis yang diakibatkan resistensi insulin. DM menjadi salah satu penyebab penyakit arteri perifer (PAP) dan seringkali disertai dislipidemia yaitu menurunnya kadar high-density lipoprotein (HDL) dan meningkatnya kadar low-density lipoprotein (LDL) dalam darah. PAP merupakan penyakit penyumbatan pada pembuluh darah pada ekstremitas bawah yang disebabkan karena adanya aterosklerosis. Kadar HDL yang menurun dan LDL yang meningkat akan meningkatkan resiko terjadinya penyakit vaskuler dan PAP. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh kadar kolesterol HDL dan LDL terhadap kejadian PAP pada pasien DM tipe 2. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional study pada subyek penelitian pasien DM tipe 2 di poli endokrin unit rawat jalan Rumah Sakit dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2020 hingga Maret 2021. Pengukuran ankle brachial index (ABI) untuk mendeteksi PAP dan pemeriksaan kadar serum kolesterol HDL dan LDL menggunakan metode enzimatik dengan alat autoanalyzer. Hasil penelitian menunjukkan 33,3% subyek mengalami kejadian PAP dan 66,7% subyek tidak mengalami kejadian PAP dari total 57 orang subyek penelitian. Hasil analisis data dengan uji Mann-Whitney dan independent sample t-test menunjukkan tidak adanya perbedaan kadar kolesterol HDL maupun LDL dengan dan tanpa PAP di RSSA Malang. Pada subyek yang mengalami kejadian PAP, rerata kolesterol HDL sebesar 46,15 mg/dL dan kolesterol LDL sebesar 137,42 mg/dL. Sedangkan, pada subyek tanpa kejadian PAP, rerata kolesterol HDL sebesar 46,26 mg/dL dan kolesterol LDL sebesar 127,86 mg/dL. Uji regresi logistik biner menunjukkan tidak adanya pengaruh antara kadar kolesterol HDL dan LDL terhadap kejadian PAP pada pasien DM tipe 2 di RSSA Malang. Dari penelitian disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kadar kolesterol HDL dan kadar kolesterol LDL terhadap kejadian PAP pada pasien DM tipe 2 di RSSA Malang.