Pengaruh Variasi Waktu Proses Anodizing terhadap Laju Korosi Menggunakan Konsentrasi Asam Sulfat (H2SO4) sebagai Elektrolit pada Aluminium Paduan Seri 7075-T651
Main Authors: | Rizqullah, Muhammad Sauqi, Moch.Syamsul Ma’rif, ST., MT., Prof. Dr. Ir. Rudy Soenoko, M.Eng.Sc. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189773/1/175060200111017%20-MUHAMMAD%20SAUQI%20RIZQULLAH.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189773/ |
Daftar Isi:
- Anodizing merupakan proses untuk menghasilkan suatu lapisan tipis oksida dari suatu logam dan paduannya dengan cara elektrolisis dalam larutan. Logam paduan yang digunakan pada penelitian kali ini adalah Aluminium 7075-T651. Logam yang akan dilapisi berperan sebagai anoda dan batang karbon yang berperan sebagai katoda dalam larutan asam sulfat (H2SO4) yang berperan sebagai elektrolit. Larutan yang digunakan bersifat asam dan arus yang digunakan arus searah (Direct Current). Untuk mendapatkan nilai laju korosi, penelitian ini menggunakan metode laju korosi elektrokimia dan dilanjutkan dengan perhitungan dengan menggunakan metode ekstrapolasi tafel. Dengan metode ini, akan didapat nilai Icorr dari koordinat titik potong bagian anodik dan katodik dari kurva polarisasi tafel. Nilai Icorr tersebut dapat digunakan untuk menghitung nilai laju korosi. Setelah penelitian dilakukan, data-data yang didapatkan adalah laju korosi dan diameter pori Al2O3 pada saat proses uji laju korosi dan uji SEM. Pada penelitian ini dengan konsentrasi asam sulfat sebesar 10% dan kuat arus 1 Ampere menghasilkan nilai laju korosi yang dihasilkan pada variasi waktu anodizing 10, 15, dan 20 menit berturut- turut sebesar 0.00052813 mm/year, 0,0043194 mm/year, dan 0,005657 mm/year. Untuk diameter pori Al2O3 yang dihasilkan pada variasi waktu anodizing 10, 15, dan 20 menit berturut-turut sebesar 0,311 μm, 0,506 μm, dan 0,683 μm. Hal itu dikarenakan besar pori- pori yang melebihi nilai optimalnya akan menyebabkan ikatan lapisan pasif semakin lemah, sehingga menyebabkan kenaikan nilai laju korosi.