Potensi Ekstrak Ginkgo Biloba (Egb) Untuk Preventif Kerusakan Sel Hipokampus Pada Rattus Novergicus Yang Diberi Paparan Timbal
Main Author: | Hamdan, Muhammad |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2019
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189761/1/MUHAMMAD%20HAMDAN.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189761/ |
Daftar Isi:
- Salah satu limbah buangan yang sering mencemari lingkungan adalah timbal (Pb). Intoksikasi Pb dapat menyebabkan kerusakan berbagai organ pada manusia, salah satunya pada sistem saraf. EGb diketahui memiliki efek neuroproteksi. Studi tentang manfaat klinik EGb terhadap berbagai macam penyakit telah dilakukan, akan tetapi mekanisme kerja EGb pada proses perbaikan kerusakan sel otak akibat paparan Pb masih diragukan, salah satunya pengaruh EGb pada protein neuron yang mempengaruhi apoptosis dan kematian sel hipokampus akibat intoksikasi Pb. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan bahwa EGb dapat mencegah kerusakan sel otak melalui perbaikan sel hipokampus akibat terpapar Pb pada Rattus novergicus melalui perubahan ekspresi protein HSP-90, VEGF, BDNF, dan indeks apoptosis. Metode penelitian ini merupakan rancangan Randomized experimental post study design. Penelitian ini bersifat eksperimental. Populasi penelitian yang dipakai adalah Rattus novergicus umur 4-5 bulan, berat badan 140-150 gram. Sampel penelitian ini adalah Rattus novergicus jantan sehat memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi. Sampel dibagi dalam 4 kelompok. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga, yaitu : (1) Variabel bebas (2) Variabel tergantung (3) Variabel Terkendali. Setelah data diperoleh dan dianalisis, kemudian dilakukan analisis statistik yaitu (1) Uji normalitas (2) Uji Multiple Comparison LSD Test dan Mann Whitney Test untuk membuktikan adanya perbedaan rata-rata (Mean) dari variabel tergantung penelitian pada setiap kelompok. Pada penelitian ini diperoleh bahwa variabel yang memiliki distribusi normal diantaranya adalah HSP-90 dan VEGF, sedangkan yang distribusi tidak normal adalah BDNF, indeks apoptosis dan jumlah sel hipokampus. Selanjutnya untuk mengetahui perbedaan pada masing-masing kelompok perlakuan dilakukan uji Uji Multiple Comparison LSD Test untuk variabel distribusi normal dan Mann Whitney Test untuk variabel distribusi tidak normal. Hasil analisa menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari variabel yang ada pada masing-masing kelompok sampel yaitu 1) Pemberian EGb pada Rattus novergicus yang terpapar timbal (Pb) dapat menurunkan ekspresi HSP-90; 2) Pemberian EGb pada Rattus novergicus terpapar Timbal (Pb) dapat meningkatkan ekspresi VEGF; 3) Pemberian EGb pada Rattus novergicus terpapar Timbal (Pb) dapat meningkatkan ekspresi BDNF; 4) Pemberian EGb pada Rattus novergicus yang terpapar timbal (Pb) dapat menurunkan Indeks Apoptosis; 5) Pemberian EGb pada Rattus novergicus terpapar Timbal (Pb) dapat meningkatkan jumlah sel hipokampus. Pada penelitian ini penulis juga mencoba mencari hubungan antara variabel yang ada dan didapat hubungan positif antara ekspresi VEGF dengan ekspresi BDNF, ekspresi VEGF dengan jumlah sel hipokampus, dan ekspresi BDNF dengan jumlah sel hipokampus. Selain itu, didapat juga adanya hubungan negatif antara ekspresi HSP-90 dengan ekspresi BDNF. Pembaharuan atau novelty dari penelitian ini adalah potensi ekstrak ginkgo biloba (EGb) untuk preventif kerusakan sel hipokampus melalui perubahan ekspresi HSP-90 dan BDNF secara langsung tanpa melalui apoptosis serta EGb mempunyai pengaruh yang lebih baik terhadap perbaikan sel hipokampus pada otak yang terpapar timbal daripada otak normal.