Analisis Stabilitas Lereng Menggunakan Perkuatan Terasering dan Tanaman Vetiver Dengan Program Geotudio (Studi Kasus Jl. Brigjend Abd Manan Wijaya 141, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang Jawa Timur)

Main Authors: Andrianto, Haris, Dr.ret.nat.Ir. Arief Rachmansyah, Dr.Ir Harimurti., MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189691/1/175060101111005%20-%20Haris%20Andrianto.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189691/
Daftar Isi:
  • Tanah longsor adalah suatu gerakan tanah atau batuan yang menuruni lereng akibat terganggunya kestabilan atau bahan penyusun lereng tersebut. Longsor sering terjadi pada daerah pegunungan dengan curah hujan yang tinggi. Hal ini disebabkan berat air diatas lereng akan membebani tanah dibawahnya sehingga terjadi longsor. Pada penelitian ini, dilakukan analisis stabilitas lereng untuk mengetahui angka keamanan pada lereng yang akan ditinjau. Peningkatan stabilitas lereng dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan terasering. Terasering adalah metode perbaikan lereng dengan cara memperpendek panjang lereng dan memperkecil kemiringan lereng dengan sistem betingkat- tingkat. Lereng dibagi menjadi 3 lapisan dan memperkecil sudut dalamnya. Lapisan 1 mempunyai tinggi lereng 10 m, lapisan 2 mempunyai tinggi 10 m, dan lapisan 3 mempunyai tinggi 15 m. Setiap lapisan dibuat dengan sudut 30o sehingga bisa melandaikan kemiringan lereng dari sebelumnya. Pada penelitian ini, diasumsikan menggunakan tanaman vetiver untuk menambah perkuatan pada lereng. Tanaman vetiver ditanam pada setiap lapisan terasering. Tanaman vetiver cocok untuk stabilisasi lereng karena sistem perakaran yang banyak dan menembus sangat dalam ke lapisan tanah. Sistem akar yang tebal dapat mengikat tanah membentuk pagar hidup yang padat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kelongsoran lereng tanpa perkuatan dan dengan perkuatan. Mengetahui angka keamanan lereng pada setiap lapisan terasering. Membandingkan nilai angka keamanan lereng tanpa perkuatan dan dengan perkuatan terasering dan tanaman vetiver menggunakan analisis program geostudio. Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan jenis keruntuhan lereng berupa keruntuhan pada lereng. Untuk analisis stabilitas lereng asli menggunakan perhitungan manual dengan metode fellenius dan bishop yang disederhanakan. Angka keamanan lereng tanpa perkuatan dengan metode fellenius adalah 0,315 sedangkan metode bishop yang disederhakan didapatkan angka keamanannya sebesar 0,367. Untuk program Geoslope, angka keamanan dengan metode fellenius yaitu 0,325 sedangkan metode bishop sebesar 0,367. Untuk lereng dengan perkuatan terasering angka keamanannya adalah 0,810. Hal ini menunjukkan lereng belum aman sehingga ditambah perkuatan dengan tanaman vetiver. Angka keamanan setelah ditambah perkuatan tanaman vetiver meningkat yaitu sebesar 1,438. Sehingga perbandingan hasil analisis menggunakan metode manual dengan program geoslope yaitu sebesar 4,5%