Studi Alternatif Perencanaan Bangunan Gedung RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Menggunakan Struktur Balok Komposit

Main Authors: Hafiizh, Yusril, Ir. M. Taufik Hidayat, MT., Dr. Eng. Lilya Susanti, ST., MT.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189689/1/175060100111038%20-%20YUSRIL%20HAFIIZH.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189689/
Daftar Isi:
  • RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan dibangun menggunakan struktur beton bertulang. Beton bertulang digunakan karena proses pengerjaannya yang mudah dan umum digunakan, karena proses pengerjaannya yang mudah maka mudah pula untuk melakukan pelaksanaannya. Meskipun begitu, beton bertulang juga memiliki kekurangan, yaitu pada pelaksanaannya cenderung memikul beban mati (berat sendiri) yang relatif lebih besar, hal ini dapat mengakibatkan beban gempa yang akan bertambah besar apabila beban mati juga relatif besar. Dalam pembahasan ini RSUD dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan merupakan gedung yang akan diredesain menggunakan balok komposit. Dibandingkan balok yang memakai profil baja konvensional, balok komposit bisa menerima momen yang lebih besar dikarenakan kekuatan nominal tambahan dari pelat beton. Sebelum dilakukan analisis, yang pertama dilakukan adalah preliminary design dan analisis struktur serta pembebanan pada ETABS sehingga didapat output gaya dalam yang nantinya dikontrol dengan kekuatan nominalnya. Pengecekan kapasitas nominal diharuskan mencapai persyaratan Φ Mn ≥Mu serta mencapai persyarat perhitungan gaya lintang Φ Vn ≥Vu. Apabila kapasitas nominal tidak memenuhi maka dilakukan alternatif modifikasi dan dilakukan analisis komposit baja – beton. Untuk menjadikan interaksi komposit penuh antara material baja dan beton, maka diberikan shear connector. Setelah gaya dalam diperoleh, dapat diidentifikasi bahwa gempa sangat menentukan pada area tumpuan, momen ultimit yang digunakan yang menentukan di area tumpuan, kemudian dilakukan analisis balok komposit dan terjadi signifikansi kapasitas nominal yaitu, jika dibandingkan saat sebelum komposit, didapatkan balok induk arah memanjang sebesar Φ Mn = 204,125 kNm dan pada arah melintang sebesar Φ Mn = 111,645 kNm serta pada balok anak dengan Φ Mn = 32,084 kNm. Pada saat setelah komposit kapasitas balok induk arah memanjang sebesar Φ Mn = 342,99 kNm dan pada arah melintang sebesar Φ Mn = 187,038 serta pada balok anak dengan Φ Mn = 108,076 kNm. Sehingga didapat signifikansi momen nominal pada balok induk arah memanjang sebesar 168% , arah melintang sebesar 167% dan balok anak sebesar 93%.