Analisis Risiko dan Mitigasi Risiko Rantai Pasok Berkelanjutan Keju Mozzarella dengan Metode Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (Fuzzy FMEA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus CV. Narendra Food Di Kota Malang)
Main Authors: | Rahmawati, Annisa Romadhona, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso,, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189516/1/175100301111036%20-%20Annisa%20Romadhona%20Rahmawati.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189516/ |
Daftar Isi:
- Manajemen rantai pasok berkelanjutan saat ini sudah menjadi salah satu sasaran utama bagi perusahaan dalam meningkatkan daya saingnya. Integrasi aspek berkelanjutan pada rantai pasok dalam menganalisis risiko rantai pasok dapat memberikan hasil yang optimal terutama pada rantai pasok produk pertanian. Salah satu produk pertanian yang dapat dianalisis risiko rantai pasok berkelanjutan adalah keju mozzarella. CV. Narendra Food merupakan UKM yang memproduksi keju mozzarella. Permasalahan yang terjadi pada rantai pasok keju mozzarella yakni keterlambatan pengiriman bahan baku dari supplier, kualitas keju mozzarella yang tidak sesuai, rusaknya kemasan saat pengiriman, dan ketidakpastian permintaan produk keju mozzarella.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi risiko rantai pasok berkelanjutan pada keju mozzarella serta memberikan usulan mitigasi risiko rantai pasok berkelanjutan keju mozzarella di CV. Narendra Food. Metode yang digunakan dalam menganalisis risiko dan mitigasi risiko pada rantai pasok berkelanjutan produk keju mozzarella adalah Fuzzy Failure Mode Effect Analysis (Fuzzy FMEA) dan Analytical Hierarchy Process (AHP). Metode Fuzzy FMEA akan menghasilkan nilai FRPN yang akan menunjukkan risiko yang harus diprioritaskan untuk segera dilakukan mitigasi, dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan alternatif mitigasi risiko berdasarkan hasil Fuzzy FMEA. Kuesioner penelitian diberikan pada 1 responden pakar pihak supplier, 2 responden pakar pihak CV. Narendra Food dan 1 responden pakar pihak retailer. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah pada pihak supplier risiko tertinggi pada aspek teknis yakni keterlambatan waktu pengiriman susu, aspek ekonomi yakni kurangnya jangkauan pasar penjualan, aspek lingkungan yakni adanya penyakit menyerang sapi, dan aspek sosial yakni kurangnya komunikasi diantara pekerja. Risiko tertinggi pada pihak manufacturer aspek teknis yakni kualitas bahan baku yang tidak bagus,aspek sosial yakni kurangnya pengetahuan tenaga kerja tentang kualitas keju mozzarella yang baik, aspek lingkungan yakni kurangnya sanitasi pada area produksi, dan aspek ekonomi yakni tingginya biaya pengiriman produk. Risiko tertinggi pihak retailer aspek teknis yakni peramalan dan perencanaan produk yang tidak tepat, aspek sosial yakni kurangnya ketersediaan tenaga kerja berpengalaman, aspek ekonomi yakni adanya pesaing retailer sejenis, dan aspek lingkungan yakni kurangnya sanitasi pada area penjualan. Hasil AHP diperoleh pada pihak supplier strategi paling prioritas aspek teknis yakni membuat daftar pengiriman susu yang tercatat dengan baik, aspek sosial yakni melakukan kegiatan bonding diantara pekerja, aspek ekonomi yakni menambahkan SDM khusus pemasaran produk, aspek lingkungan yakni memastikan kebersihan dan sanitasi kandang secara berkala, dan aspek berkelanjutan yang paling prioritas adalah aspek ekonomi. Pihak manufacturer strategi paling prioritas aspek teknis yakni memilih supplier yang memiliki kualitas yang baik, aspek sosial yakni melakukan pelatihan pada karyawan dalam pembuatan keju mozzarella dengan kualitas yang benar, aspek ekonomi yakni memilih jasa ekspedisi dengan biaya yang tidak terlalu tinggi, aspek lingkungan yakni melakukan sanitasi pada bahan baku, peralatan dan tenaga kerja, dan aspek berkelanjutan yang paling prioritas adalah aspek teknis. Pihak retailer strategi paling prioritas aspek teknis melakukan peramalan dan perencanaan produk dengan metode matematis, aspek sosial yakni mengadakan pelatihan bagi karyawan, aspek ekonomi yakni melakukan analisis lingkungan eksternal (pesaing retailer sejenis), aspek melakukan sanitasi melakukan pembersihan area penjualan dengan teratur, dan aspek berkelanjutan yang paling prioritas adalah aspek sosial