Strategi Peningkatan Kualitas Produk Keju Mozzarella Secara Berkelanjutan dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Analitycal Hierarchy Process (AHP) (Studi Kasus Di CV. Narendra Food, Malang)
Main Authors: | Sibarani, Christdela Ester, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso,, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189510/1/175100301111025%20-%20Christdela%20Ester%20Sibarani.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189510/ |
Daftar Isi:
- CV. Narendra Food merupakan salah satu unit usaha penghasil keju mozarella yang berada di kota Malang. CV. Narendra Food juga termasuk salah satu unit usaha yang cukup sukses dan terkenal sebagai distributor keju mozarella, hal ini menyebabkan terjadinya persaingan dengan unit usaha lainnya. Strategi perbaikan kualitas produk yang tepat akan memiliki pengaruh pada pemasaran hingga penjualan keju mozzarella. Kualitas produk dinilai bagus oleh konsumen jika mempunyai value yang lebih daripada produk kompetitor. Peningkatan kualitas produk, umumnya memakai konsep sustainable (berkelanjutan). Keberlanjutan (sustainable) dianggap sebagai karakteristik kualitas yang sering diterapkan dalam perusahaan. Kualitas produk yang berkelanjutan (sustainable) menggabungkan ekonomi, etika/sosial, teknologi dan dimensi keberlanjutan sosio-ekonomi lainnya, dan menggunakan prinsip-prinsip ekologi sebagai metode perancangan. Sehingga, dengan adanya maksud keberlanjutan dari penelitian yang dilakukan, diharapkan CV. Narendra Food yaitu harus selalu berusaha memperbaiki kualitas produk demi memenuhi keinginan dan memberi yang terbaik pada konsumen. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan menganalisis atribut yang menjadi keinginan utama konsumen dan mendapatkan strategi dalam melakukan peningkatan kualitas produk keju mozzarella “CV. Narendra Food” secara berkelanjutan Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kualitas produk ialah Quality Function Deployment (QFD). QFD merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mencari tahu terkait apa yang dikehendaki oleh konsumen lalu diterjemahkan menjadi beberapa atribut. Sebuah alat yang digunakan dalam metode QFD ini adalah House of Quality (HOQ). Metode yang lain adalah Analitycal Hierarchy Process (AHP) yang merupakan sebuah metode untuk menetapkan respon teknis kemudian diurutkan sesuai tingkatan prioritas yang sesuai dalam memenuhi hal terkait keinginan konsumen. Penggunaan kedua metode tersebut, penelitian ini mendapatkan strategi dalam melakukan peningkatan kualitas produk keju mozzarella “CV. Narendra Food. Beberapa atribut yang digunakan untuk mengetahui hal yang diharapkan oleh konsumen adalah performa kerja (performances), fitur produk (feature), keandalan (reliability), conformance to specification, daya tahan (durability) dan kemampuan diperbaiki (serviceability). Responden yang digunakan pada penelitian ini berjumlah 100 responden. Pengelolaan data berdasarkan pada House of Quality dalam metode QFD, kemudian akan menghasilkan analisis dari kepuasan konsumen hingga benchmarking dengan produk yang sejenis dari CV “X” lalu diintegrasikan dengan memakai metode AHP agar menghasilkan urutan bobot teknis Hasil dari perhitungan dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) memperoleh bobot atribut dari kepuasan pelanggan. Urutan atribut kepuasan pelanggan adalah warna kemasan keju mozzarella (7,27); masa kadaluarsa (6,95); izin produk (6,89); kemudahan memperoleh produk (6,33); tampilan (bentuk) keju (6,16); rasa asin pada keju (6,15); desain kemasan keju (6,07); kelengkapan informasi kemasan (6,02); kemudahan menjangkau lokasi (5,96); kesesuaian harga dengan kualitas (5,91); ketenaran keju (5,85); variasi ukuran produk (5,84); manfaat saat konsumsi produk (5,73); produk sesuai dengan penjelasan tertera (5,55); daya mulur keju mozzarella (5,36) dan bahan pembuat (5,16). Atribut respon teknis secara berurut yang selanjutnya masuk ke tahap strategi peningkatan kualitas yaitu, pemilihan kualitas susu sapi (0,32); teknik pengolahan keju mozzarella (0,25); meningkatkan kecepatan dalam menanggapi konsumen (0,14); penentuan harga jual produk (0,11); penambahan sertifikasi produk (0,09) dan mendesain ulang kemasan (0,09)