Hubungan Faktor Demografi dan Komorbid terhadap Lama Konversi Pengobatan Jangka Pendek dan Individual pada Pasien Tuberkulosis Paru Resistan Obat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Main Authors: | Azzah, Adinda Nabila, dr. Aditya Sri Listyoko, Sp. P, dr. Dearisa Surya Yudhantar, Sp. KJ |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2022
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189475/1/Adinda%20Nabila%20Azzah.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189475/ |
Daftar Isi:
- Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh My-cobacterium tuberculosis dan hingga kini masih menjadi masalah kesehatan global. Berdasarkan laporan Tuberkulosis Dunia WHO 2020, Indonesia sendiri menempati peringkat ke-2 kasus TB dan peringkat ke-5 kasus TB-RO terbanyak di dunia. Di antara 30 negara dengan beban TB-RO yang tinggi, delapan mem-iliki tingkat keberhasilan pengobatan setidaknya 75%. Namun, di Indonesia keberhasilan pengobatan berada di bawah 50% karena tingginya angka ke-matian dan kejadian putus obat. Konversi sputum menjadi salah satu indikator untuk mengevaluasi keberhasilan pengobatan TB-RO. Lama konversi sputum adalah waktu yang dibutuhkan untuk terjadinya perubahan mikroskopis dan kul-tur BTA dari positif menjadi negatif sebanyak 2 kali berurutan dengan interval 30 hari. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor demografi (jenis kelamin, usia, tempat tinggal, pendidikan terakhir, dan status pernikahan) serta komorbid sep-erti diabetes melitus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetaui hubungan antara faktor demografi dan komorbid dengan lama konversi sputum pasien TB-RO di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini merupakan penelitian analitik ob-servasional dengan desain cross-sectional menggunakan data rekam medis 43 pasien TB-RO yang mendapatkan pengobatan jangka pendek dan individual pa-da Januari 2019 – Agustus 2020 di poliklinik TB-MDR Dr. Saiful Anwar Malang. Analisis data menggunakan uji chi-square dengan nilai p-value <0,05 untuk dikatakan signifikan. Pendidikan terakhir pasien bermakna signifikan terhadap lama konversi TB-RO (p = 0,027). Sedangkan jenis kelamin (p=0,678), usia (p=0,500), tempat tinggal (p=0,308), status pernikahan (p=1,00), dan komorbid diabetes melitus (p=0,127) tidak bermakna signifikan terhadap lama konversi sputum pasien TB-RO.