Analisis Produktivitas Menggunakan Strategi Green Productivity Pada Proses Produksi Keripik Sanjai (Studi Kasus Di Keripik Sanjai Amak Haji Bukittinggi, Sumatera Barat)
Main Authors: | Humaira, Trisya Shania, Dr. Retno Astuti, STP, MT, Riska Septifani, STP, MP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189464/1/Trisya%20Shania%20Humaira.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189464/ |
Daftar Isi:
- Keripik Sanjai Amak Haji merupakan salah satu usaha kecil oleh-oleh Sumatera Barat yang memproduksi keripik singkong atau dikenal dengan keripik sanjai. Proses produksi yang tinggi menyebabkan banyaknya sumber daya yang digunakan dan limbah yang dihasilkan. Penggunaan bahan baku utama dalam satu kali proses produksi adalah singkong sebanyak 2500 kg dan minyak sebanyak 300 L dengan limbah yang dihasilkan berupa air sisa pencucian dan sisa bahan yang tidak dapat digunakan kembali (yaitu kulit singkong, singkong yang busuk, minyak sisa penirisan, dan remahan keripik). Pembuangan limbah secara langsung kelingkungan dapat mempengaruhi kelangsungan hidup lingkungan dan manusia. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengifisienkan penggunaan sumber daya dan mengurangi limbah yang dihasilkan adalah dengan meningkatkan produktivitas dengan strategi green productivity. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat produktivitas dan memberikan usulan alternatif solusi dengan menggunakan strategi green productivity. Langkah metodologi green productivity dimulai dari mengidentifikasi limbah yang dihasilkan dalam proses produksi dengan menggunakan neraca massa. Nilai dampak lingkungan atau Environmental Impact (EI) pada setiap proses diidentifikasi menggunakan Green Value Stream Mapping (GVSM). Perbandingan rasio produktivitas indikator ekonomi dengan dampak lingkungan dapat dilihat dari perhitungan Green Producitivty Index (GPI). Alternatif solusi yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mendapatkan alternatif solusi terbaik. Hasil penelitian didapatkan kondisi awal UKM dengan nilai indikator ekonomi sebesar 1,84 dan dampak lingkungan sebesar 880 Kg. Hasil pemetaan GVSM didapatkan nilai limbah tertinggi adalah limbah air pada proses pencucian. Alternatif solusi yang diusulkan berupa pengurangan air, penggunaan LPG, dan penggunaan spinner. Alternatif solusi terpilih adalah pengurangan penjumlahan air pada proses pencucian. Nilai GPI awal sebesar 0,0021 meningkatkan menjadi 0,0028 setelah alternatif solusi terpilih.