Dekolorisasi Limbah Pewarna Batik Printing Menggunakan Jamur Pelapuk Putih Trametes hirsuta EDN 082 Yang Terimobilisasi Pada Hidroton

Main Authors: Chempaka, Rayi Mishellia, Dr. Yusuf Wibisono,, S.TP., M.Sc., Dr. Dede Heri Yuli Yanto,, S.Si., M.Agr.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2022
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189457/1/RAYI%20MISHELLIA%20CHEMPAKA.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189457/
Daftar Isi:
  • Salah satu jenis limbah yang dihasilkan selama proses industri batik printing adalah limbah cair yang berasal dari penggunaan air. Komposisi mayoritas yang berada di dalam limbah cair industri tekstil berasal dari pewarna yang digunakan pada tahap pewarnaan dan pencetakan. Limbah cair industri tekstil berbahaya apabila dibuang ke lingkungan tanpa adanya pengolahan terlebih dahulu. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan limbah cair pewarna sebelum dibuang ke lingkungan untuk meminimalisasi dampak yang ditimbulkan dari limbah tersebut. Salah satunya menggunakan metode biologis berupa jamur yang terimobilisasi pada hidroton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi faktor berupa berat hidroton, volume limbah, dan konsentrasi glukosa yang optimal pada waktu inkubasi 72 dan 144 jam, sehingga menghasilkan dekolorisasi limbah pewarna batik printing yang maksimum. Proses optimasi pada penelitian ini menggunakan metode response surface method dengan model central composite design. Parameter penelitian yang digunakan pada berat hidroton low level adalah 2 gram dan high level adalah 6 gram. Parameter volume yang digunakan pada low level adalah 20 mL dan high level adalah 80 mL. Pada konsentrasi glukosa yang digunakan pada low level adalah 0%, sedangkan pada high level adalah 10%. %. Hasil optimasi yang didapatkan adalah 5,1 gram jamur-hidroton, 20 mL limbah, dan 9,1% konsentrasi glukosa. Dalam penelitian mendapatkan nilai dekolorisasi dengan waktu inkubasi 72 jam pada panjang gelombang 570 nm, 620 nm, dan 670 nm secara berturut turut adalah 64,617%, 66,817%, dan 71,463%. Dalam waktu inkubasi 144 jam nilai dekolorisasi pada panjang gelombang 570 nm, 620 nm, dan 670 nm secara berturut turut adalah 90,541%, 92,668%, dan 94,809%. Hidroton-jamur dapat digunakan secara berulang kali sampai 17 siklus dengan efektivitas dekolorisasi diatas 80%. Hasil pengujian toksisitas menggunakan V. radiata dan A. salina menunjukkan bahwa hasil dekolorisasi menurunkan tingkat toksisitas. Karakterisasi 3D microscope digunakan untuk membuktikan perlakuan imobilisasi jamur pada hidroton telah berhasil.