Pemetaan Batimetri Perairan Dangkal Dengan Menggunakan Citra Satelit Sentinel-2A Dan Landsat 8 (Studi Kasus: Perairan Temajuk, Kalimantan Barat)

Main Authors: Jamil, Fathurrahman, Dr. Ir. Bambang Semedi.,, M.Sc, PhD, Dhira Kurniawan S.,, S.Kel, M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2020
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189434/1/YS_SKRIPSI_FATHURRAHMAN%20JAMIL_165080601111066%20-%20Fathurrahman%20Jamil.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189434/
Daftar Isi:
  • Batimetri merupakan ukuran tinggi rendahnya dasar laut, sehingga peta batimetri memberikan informasi tentang dasar laut, dimana informasi tersebut dapat menjadi informasi alur pelayaran untuk kapal. Dengan sifat perairan yang dinamis membuat informasi kedalaman perlu dilakukan pengkajian yang berkelanjutan, untuk menunjang kegiatan yang ada di Pelabuhan Temajuk maka diperlukan kajian secara terus menerus mengenai kedalaman perairan. Pemetaan batimetri dengan menggunakan alat echosounder memberikan data yang akurat, namun memerlukan biaya dan waktu yang sesuai dengan luas area survei. Pada saat ini pemanfaatan penginderaan jauh memberikan peluang untuk pemetaan batimetri secara efektif dan efisien. Dalam penelitian ini menggunakan citra satelit Sentinel-2A dan Landsat 8 untuk mengetahui nilai kedalaman serta topografi dasar laut. Metode penelitian dibagi menjadi beberapa tahapan. Tahapan pertama yaitu identifikasi dan perumusan masalah serta studi literatur dari penelitian sebelumnya. Tahapan kedua yaitu pengambilan data penelitian, tahapan ketiga yakni pengolahan data penelitian, tahapan keempat yaitu penyajian hasil akhir peta batimetri dan tahapan terakhir adalah analisis hasil penelitian. Pada tahapan pengolahan data terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pengolahan data insitu kedalaman perairan, pengolahan data citra satelit sentinel-2A, dan pengolahan data citra satelit Landsat 8, yang mana untuk estimasi kedalaman perairan dengan citra satelit diperlukan penerapan algoritma Van Hengel dan Spitzer. Setelah mendapatkan nilai kedalaman relatif dari citra tersebut, kemudian dilakukan regresi linier sederhana, untuk mendapatkan nilai kedalaman sebenarnya dari hasil citra satelit. Dari hasil kedalaman tersebut selanjutnya dilakukan penyajian hasl akhir peta batimetri dan analisis hasil penelitian. Berdasarkan analisis penelitian ini, didapatkan hasil bahwa perairan Temajuk, Kalimantan Barat memiliki rentang kedalaman antara 0.01 m - 10.13 meter, citra satelit yang digunakan untuk mengestimasi informasi batimetri menghasilkan rentang nilai kedalaman 2.43 m - 12.33 m untuk landsat 8, dan 0.39 m – 14.97 m untuk Sentinel-2A. Hasil regresi antara kedalaman relatif citra Sentinel-2A dengan kedalaman insitu menghasilkan nilai koefisien determinasi (R2) 0.3657, koefisien korelasi (r) 0.6047, dengan nilai galat 27.22% dan RMSE 2.0476 meter. Nilai tersebut berbeda dengan hasil regresi antara kedalaman relatif citra Landsat 8 dengan kedalaman insitu yang jauh lebih baik, dengan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.4909, koefisien korelasi (r) 0.7006, galat 23.61% dan RMSE 1.5662 meter. Faktor yang berperan penting untuk mengestimasi kedalaman perairan menggunakan citra satelit adalah nilai reflektan dari citra.