Analisis Proses Pengeringan Benih Kedelai (Glycine max L.) menggunakan Mesin Pengering RH Rendah Sistem Dehumidifier

Main Authors: Putri, Elennita Dini Exsa, Dr. Ir. Bambang Susilo,, M.Sc. Agr, Retno Damayanti,, S.TP., MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189415/1/175100200111011%20-%20ELENNITA%20DINI%20EXSA%20PUTRI.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189415/
Daftar Isi:
  • Kedelai (Glycine max L.) merupakan salah satu komoditas utama kacang-kacangan yang menjadi sumber protein dan minyak nabati di Indonesia. Jumlah konsumsi kedelai terus meningkat setiap tahun, tetapi jumlah produksi dalam negeri masih rendah dan tidak dapat memenuhi permintaan. Penggunaan benih bermutu berperan penting dalam keberhasilan budidaya kedelai dan meningkatkan produktivitas. Untuk mempertahankan kualitas mutu benih, diperlukan penanganan proses pasca panen yang tepat seperti pengeringan. Salah satu contoh pengeringan dilakukan secara mekanis dengan suhu dan RH rendah menggunakan dehumidifier. Pengeringan ini memanfaatkan dehumidifier untuk menurunkan RH melalui proses dehumidifikasi yang dapat menurunkan suhu sehingga kualitas produk tetap terjaga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa proses pengeringan benih kedelai menggunakan mesin pengering dehumidifier meliputi suhu, RH, waktu, dan efisiensi energi pengeringan serta viabilitas dan mutu benih hasil pengeringan. Pengeringan kedelai dilakukan pada suhu 30°C, 40°C, dan 50°C hingga mencapai kadar air 10-11% dengan pengamatan setiap 30 menit. Pengeringan pada suhu 30°C membutuhkan waktu 7 jam dengan kadar air akhir sebesar 10.7908%. Pada suhu 40°C membutuhkan waktu 5 jam dengan kadar air akhir sebesar 10.5426%. Sedangkan pada suhu 50°C membutuhkan waktu 3 jam dengan kadar air akhir sebesar 10.5423%. Semakin tinggi suhu yang digunakan, maka waktu pengeringan akan semakin cepat. Penggunaan mesin pengering dehumidifier ini dapat menurunkan RH sebesar 24-54% dengan suhu dan RH yang stabil. Efisiensi energi mesin pengering dehumidifier pada kapasitas 2.25 kg untuk masing-masing suhu pengeringan adalah 19.8711 %; 33.896% dan 68.799%. Benih hasil pengeringan dengan mesin pengering dehumidifier memiliki daya tumbuh diatas 80%, daya vigor diatas 70%, dan mutu pada tingkat III. Pengeringan dehumidifier tidak menyebabkan kerusakan pada benih kedelai. Benih kedelai hasil pengering dehumidifier termasuk benih bermutu dengan ciri daya kecambah dan vigor yang tinggi.