Analisis Kapabilitas Proses untuk Pemenuhan Spesifikasi Mutu Susu Segar dari KUD A sebagai Bahan Baku Produk Susu Cair di PT X

Main Authors: Rosad, Naura Mufidah Salsabilah, Prof. Dr. Teti Estiasih,, STP., MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189399/1/175100101111012%20-%20Naura%20Mufidah%20Salsabilah%20Rosad.pdf
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189399/
Daftar Isi:
  • PT X merupakan produsen produk susu cair yang produknya meliputi susu pasteurisasi dan susu UHT (Ultra High Temperature). Dalam memaksimalkan kualitas hasil produksinya, PT X melakukan evaluasi secara berkala terhadap parameter mutu susu segar sebagai bahan baku utama pembuatan produk susu cair. Susu segar diperoleh PT X dari KUD mitra, salah satunya KUD A yang berlokasi di Kota Batu. Kontrol kualitas selalu dilakukan oleh PT X melalui penerapan manajemen mutu Six Sigma yang salah satu penerapannya adalah dengan melakukan analisis kapabilitas proses. Hasil analisis kapabilitas proses dapat dinyatakan dalam indeks Ppk (process performance kane) dan persentase defect. Analisis kapabilitas proses dilakukan pada parameter mutu susu segar dari KUD A selama tahun 2019-2020 untuk melakukan evaluasi terhadap mutu susu segar dari KUD A. Selanjutnya akan dilakukan analisa faktor penyebab parameter yang tidak memenuhi kriteria (parameter dengan indeks ppk < 1 atau persentase defect > 0%) menggunakan diagram fishbone. Pelaksanaan magang dilakukan dengan penentuan topik, studi literatur, observasi lapang yang dilakukan di KUD A dan departemen FMDS PT X, pengumpulan data sekunder selama tahun 2019-2020 yang diperoleh dari laboratorium penerimaan susu PT X, analisis data menggunakan Minitab 17, observasi dan wawancara lanjutan, dan pembuatan diagram fishbone. Analisis kapabilitas proses menggunakan indeks Ppk dilakukan pada parameter dengan data kontinyu meliputi protein, lemak, laktosa, berat jenis, total padatan, padatan non lemak, suhu, pH, keasaman, dan TPC. Penyimpulan hasil analisa yaitu jika indeks Ppk >1,33 maka secara kapabilitas sangat memenuhi spesifikasi, indeks Ppk >1 maka secara kapabilitas telah memenuhi spesifikasi, indeks Ppk <1 maka secara kapabilitas tidak memenuhi spesifikasi. Analisis kapabilitas proses binomial dilakukan pada parameter dengan data atribut meliputi uji alkohol, uji formalin, uji karbonat, uji boraks, uji sukrosa, uji minyak nabati, uji peroksida, dan uji antibiotik. Target persentase defect yang dihasilkan adalah 0%, apabila >0% maka secara kapabilitas belum memenuhi spesifikasi. Berdasarkan hasil analisis kapabilitas proses menggunakan indeks Ppk, susu segar yang disuplai oleh KUD A selama 2019-2020 telah mempunyai kapabilitas yang baik pada parameter lemak, total padatan, dan suhu. Sedangkan parameter protein, laktosa, berat jenis, padatan non lemak, pH, keasaman, dan TPC indeks ppk yang menunjukkan kapabilitas yang belum baik. Analisis kapabilitas proses binomial menunjukkan persentase defect sebesar 0% pada parameter uji peroksida, uji karbonat, uji alkohol, uji formalin, uji boraks, uji sukrosa, dan uji minyak nabati. Artinya, KUD A sebagai pensuplai susu segar telah memenuhi standar perusahan pada parameter tersebut. Sedangkan pada parameter uji antibiotik, persentase defect yang dihasilkan sebesar 0,21%. Artinya, pada parameter uji antibiotik KUD A belum memenuhi standar yang ditetapkan perusahaan. Pembuatan diagram fishbone pada parameter mutu susu segar dengan indeks Ppk <1 dan persentase defect >0% dilakukan pada parameter komposisi (protein, laktosa, berat jenis, dan padatan non lemak), parameter kerusakan susu (keasaman, pH, dan TPC), dan uji antibiotik berdasarkan faktor Manusia, Metode, Mesin, Material, Perhitungan, dan Lingkungan. Beberapa saran perbaikan yang dapat dijadikan sebagai referensi oleh KUD A dan PT X dalam meningkatkan performa kualitas susu segar berdasarkan diagram fishbone antara lain Melakukan evaluasi pengetahuan peternak setiap selesai diadakan sosialisasi, penerapan penggunaan mesin perah secara merata, perawatan milkoscan secara berkala, pembuatan SOP pemberian pakan sapi, penerapan adjustment milkoscan pada seluruh parameter, perbaikan kandang secara berkala, penerapan penggunaan sarung tangan lateks selama pemerahan dan penerimaan susu, pengadaan mobil keliling lebih banyak, dilakukan perawatan berkala terhadap mesin pendingin dalam keadaan kosong, menerapkan penggunaan desinfektan pada pembersihan peralatan, menghimbau peternak untuk membersihkan kandang 2x sehari, pengawasan terhadap petugas KUD untuk selalu melakukan uji antibiotik dan pengujian lainnya sesuai SOP KUD A, dan menghimbau peternak untuk selalu melakukan pelaporan penggunaan antibiotik pada sapi.