Pengaruh Aplikasi Dosis Pupuk Kalium Pada Dua Aksesi Tanaman Kencur (Kaempferia Galanga L.) Pada Tingkat Naungan 25%
Main Authors: | Friska Ar, Raisa, Prof. Dr. Ir. Eko Widaryanto,, SU, Dr. Euis Elih Nurlaelih,, SP., MS |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189398/1/175040207111022%20-%20Raisa%20Friska%20AR.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189398/ |
Daftar Isi:
- Tanaman kencur memiliki banyak manfaat yang dapat dijadikan sebagai bahan rempah, penyedap makanan maupun minuman, dan obat tradisional maupun obat tablet. Terdapat berbagai jenis tanaman kencur di wilayah Indonesia khususnya di Jawa Timur, pada tahun 2020 dilakukan survey penelitian terkait aksesi di Jawa Timur dan dipilih dua aksesi pilihan yaitu aksesi Lumajang dan aksesi Nganjuk yang digunakan dalam penelitian ini. Produksi tanaman kencur yang rendah dapat dilakukan perbaikan, seperti pemberian pupuk kalium untuk meningkatkan hasil produksi tanaman kencur. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui adanya interaksi antara aplikasi pemberian dosis pupuk kalium pada dua aksesi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kencur dengan tingkat naungan 25% dengan hipotesis aksesi Lumajang dan aksesi Nganjuk pada pemberian dosis pupuk kalium 120 kg ha-1 memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kencur lebih maksimal dengan tingkat naungan 25%. Penelitian dilakukan di Kawasan Agro Techno Park (ATP) Jatikerto, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2020 hingga bulan Mei 2021. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT), yaitu dengan petak utama aksesi Lumajang dan aksesi Nganjuk dan anak petak dosis pupuk 4 taraf meliputi 0, 120, 180, dan 240 kg ha-1 K2O dengan 3 ulangan sehingga terdapat 24 petak percobaan. Analisis data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dengan uji lanjut BNT 5%. Parameter yang diamati meliputi parameter pertumbuhan yaitu jumlah daun, luas daun, volume akar, dan persentase penutupan kanopi. Parameter panen meliputi jumlah anakan, bobot segar tanaman, bobot segar rimpang, bobot susut rimpang 7 HSP hingga 28 HSP, bobot kering tanaman, bobot kering rimpang, volume rimpang, dan hasil panen. Hasil penelitian tanaman kencur, pada aksesi yang berbeda menunjukkan perbedaan pertumbuhan tanaman yang nyata. Sedangkan pemberian dosis pupuk tidak memberikan pengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman. Interaksi antara aksesi dengan dosis pupuk kalium terjadi pada parameter panen yang meliputi bobot segar tanaman, bobot segar rimpang, bobot kering tanaman, bobot kering rimpang, dan bobot susut 7 hingga 28 HSP. Uji regresi menunjukkan bahwa produktifitas rimpang pada aksesi Lumajang mencapai titik optimum 111kg ha-1 dan aksesi Nganjuk sebesar 119 kg ha-1. Analisis usaha tani terhadap aksesi Nganjuk dengan dosis pupuk 120 kg ha-1 K2O mendapat nilai R/C ratio sebesar 3,62 yang artinya layak untuk dilakukan.