Analisis Pengendalian Kualitas Kopi Bubuk Melalui Metode Six Sigma (Studi Kasus: Umkm Ayu Putri Wilis Di Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri)
Main Authors: | Lestari, Wiwin Puji, Dr. Ir. Abdul Wahib Muhaimin,, MS., Dr. Fadli Mulyadi,, SP., MP. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189380/1/175040118113017%20-%20Wiwin%20Puji%20Lestari.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189380/ |
Daftar Isi:
- Perkembangan trend bisnis komoditas kopi semakin meningkat dibuktikan dengan peningkatan konsumsi kopi penduduk Indonesia. Persaingan antar produsen pengolah kopi menjadi tantangan sebagai pelaku bisnis untuk mencapai kemenangan pasar dan memberikan jaminan kualitas produk yang terbaik kepada konsumen. Mengingat pentingnya kualitas produk sebagai pertimbangan dalam keputusan pembelian untuk memenuhi kebutuhannya. Maka, penelitian ini merupakan studi kasus analisis pengendalian kualitas pada produsen pengolah kopi lokal yakni UMKM Ayu Putri Wilis. Berdasarkan kondisi lapang, UMKM ini merupakan pengolah kopi robusta asli dari perkebunan lereng Gunung Wilis yang berhasil mengekspor produknya. Namun, pada proses pengolahan pasca panen belum dilakukan dengan maksimal sehingga dapat menurunkan mutu bahan biji kopi. Tujuan penelitian ini, yaitu menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi cacat produk, mengukur tingkat pengendalian kualitas dan kapabilitas proses pengolahan produk, menganalisis upaya perbaikan kualitas. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dan sekunder, sedangkan metode pengumpulan data dengan wawancara, kuesioner, observasi, dan dokumentasi. Untuk menganalisis kualitas menggunakan jenis data atribut dengan jumlah sampel 128, sedangkan responden penelitian menggunakan key informan. Analisis data menggunakan metode Six Sigma dengan batasan pada tahap define, measure, analyze, dan improvement. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi kerusakan produk yaitu faktor manusia, metode, mesin, bahan baku, dan lingkungan. Jenis defect tertinggi yaitu biji tidak utuh sebesar 64,8 %. Nilai DPMO yaitu 38.000 dalam satu juta kesempatan dan nilai level sigma 3,27 (rata-rata industri di Indonesia). Sedangkan nilai final yield sebesar 88,35 % dengan nilai indeks Cp sebesar 1,09 maka kemampuan proses dikategorikan cukup mampu dalam memenuhi standar kualitas produk. Usulan perbaikan pada faktor manusia dibutuhkan rasa disiplin, tanggung jawab, serta motivasi pada pekerja. Faktor metode diperlukan kontrol proses pasca panen saat penjemuran dan kontrol sortasi biji kopi beras. Pada faktor mesin dilakukan dengan pengaturan setelan kecepatan mesin huler dan perawatan berkala. Pada faktor bahan baku perlu ditetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) bahan baku. Sedangkan pada faktor lingkungan perlu perawatan kebun kopi agar segera diketahui adanya hama dan menjaga kebersihan bahan baku selama proses pengolahan kopi. Berdasarkan hasil penelitian, disarankan produsen agar dilakukan evaluasi proses sortasi dan grading setelah penjemuran kopi, karena pada proses tersebut merupakan proses kunci yang banyak menghasilkan cacat, selain itu perlu penetapan SOP bahan baku yang sesuai dengan syarat mutu kopi pada SNI 01-2907-2008.