Pengelolaan Sumber Daya Air Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Studi Pada Badan Pengelolaan Air Minum (Bpam) Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto
Main Authors: | Kussuma, Satria Lila, Dr. Ainul Hayat, S.Pd, M. Si, Mochamad Chazienul Ulum, S. Sos, M. AP., S. Sos, M. AP |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189362/1/-%20SATRIA%20LILA%20KUSSUMA.pdf http://repository.ub.ac.id/id/eprint/189362/ |
Daftar Isi:
- Pengelolaan sumber daya air melalui usaha yang dilakukan oleh Badan Pengelolaan Air Minum (BPAM) turut andil dalam rangka meningkatkan pendapatan asli desa. Permasalahan terjadi disebabkan pengguna air terus bertambah sehingga berdampak dalam biaya perbaikan dan perkembangan distribusi air yang besar. Hal tersebut mempengaruhi kontribusi pendapatan menurun. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis pengelolaan sumber daya air dalam rangka meningkatkan pendapatan asli desa pada BPAM (Badan Pengelolaan Air Minum) Desa Ketapanrame Kecamatan Trawas Kabupaten Mojokerto. Serta mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisis faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung. Pada metode penelitian yang digunakan ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Fokus penelitian yang digunakan adalah (1) pengelolaan sumber daya air dalam rangka meningkatkan pendapatan asli desa meliputi fungsi pengelolaan yang memiliki sama pengertian dari fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengendalian. (2) Faktor pendukung dan penghambat pengelolaan sumber daya air dalam rangka meningkatkan pendapatan asli desa. Untuk teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi perencanaan pengelolaan sumber daya air dilakukan berdasarkan penyusunan rencana yang dilihat melalui potensi yang ada, namun seiring bertambahnya tahun Sisa Hasil Usaha (SHU) mengalami penurunan karena biaya operasional meningkat. Fungsi pengendalian BPAM dalam pengelolaan sumber daya air menekankan laporan keuangan berdasarkan pengukuran biaya pengeluaran dan pengukuran kinerja hanya evaluasi melalui penyampaian langsung secara lapangan. Faktor pendukung memiliki aset sumber daya air melimpah, kerjasama dengan pihak lain. Terkait faktor penghambat yaitu adanya pandemi covid-19 berdampak berkurangnya pengunjung perhotelan, pervilaan dan rumah makan yang menggunakan air. Komunikasi yang sulit tersampaikan karena lokasi sumber daya air yang menyebar. Untuk dapat mengatasi tersebut perlu ditingkatkan dalam mendistribusikan air lebih merata, perlunya pengukuran mendalam evaluasi kinerja, komunikasi lebih selektif dalam melakukan pertemuan secara rutin setiap waktu