Implementasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2kh) Melalui Pengelolaan Dan Pelestarian Hutan Kota (Studi Di Pemerintah Kota Probolinggo)
Main Authors: | Permatasari, Oktafia Hardian, Dr. Hermawan,,, S.IP, M.Si, Mochamad Chazienul Ulum,, S.Sos, M.PA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/189343/1/-%20OKTAFIA%20HARDIAN%20PERMATASARI.pdf http://repository.ub.ac.id/189343/ |
Daftar Isi:
- Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang terjadi di Pemerintah Kota Probolinggo yaitu tentang implementasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) melalui pengelolaan dan pelestarian terhadap Ruang Terbuka Hijau (RTH) khususnya untuk ketersediaan hutan kota. Penelitian ini berfokus pada permasalahan: Bagaimanakah implementasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) melalui pengelolaan dan pelestarian hutan kota untuk mewujudkan Kota Probolinggo sebagai kota hijau? Apa sajakah faktor yang mempengaruhi implementasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) melalui pengelolaan dan pelestarian hutan kota di pemerintah Kota Probolinggo? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif melalui pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode analisis menggunakan model Spradley. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH) di Kota Probolinggo berintikan tiga elemen yang ada dalam pelaksanaan program yaitu program itu sendiri, pelaksana program, dan kelompok sasaran program. Suatu program akan berhasil dilaksanakan jika terdapat kesesuaian dari tiga unsur implementasi program. Dimana Program Pengembangan Kota Hijau adalah suatu program yang diprakarsai oleh Direktorat Jenderal Penataan Ruang untuk memenuhi ketetapan UUPR serta menjawab isu perubahan iklim sejak tahun 2011. Sedangkan dari elemen pelaksana program maka dalam hal ini ada beberapa instansi yang dilibatkan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Dan elemen terakhir adalah kelompok sasaran program dimana kelompok ini adalah kelompok masyarakat yang menjadi sasaran, dan diharapkan akan menerima manfaat dari program tersebut, perubahan atau peningkatan contohnya seperti individual maupun kelompok sosial/institusi. Sementara itu, untuk pengelolaan dan pelestarian hutan kota belum berjalan secara optimal karena masih terdapat beberapa faktor penghambat yang harus diperbaiki dan lebih meningkatkan faktor pendukung yang telah ada