Tata Akustik Pada Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon
Main Authors: | Difatha, Al-Kautsar Fajar, Agung Murti Nugroho, ST., MT., Ph.D. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/189331/1/155060500111032%20-%20ALKAUTSAR%20FAJAR%20DIFATHA.pdf http://repository.ub.ac.id/189331/ |
Daftar Isi:
- Beribadah adalah salah satu kebutuhan krusial bagi manusia untuk berhubungan dengan Tuhan. Untuk membangun kekhusyukan dan kenyamanan dalam beribadah, perlu fasilitas kegiatan ibadah yang representatif dalam berbagai aspek, salah satunya adalah dari aspek akustik. Masjid adalah bangunan ibadah umat Muslim yang membutuhkan kenyamanan akustik. Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon adalah masjid tertua di Cirebon yang dibangun pada sekitar 1408 Masehi. Masjid yang sudah berdiri sangat lama tentu perlu evaluasi berkaitan dengan kondisi eksistingnya saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tata akustik Masjid Agung Sang Cipta Rasa saat ini dan memberikan rekomendasi yang diperlukan agar mendapatkan tata suara yang lebih optimal. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kuantitatif dan pendekatan eksperimental. Pendekatan deskriptif-kuantitatif dilakukan dengan melakukan pengukuran lapangan dan perhitungan dengan rumus. Pengukuran lapangan diperlukan untuk mengukur sebaran kuat bunyi/iso akustik menggunakan peta kontur suara, untuk mengetahui distribusi suara yang terjadi. Perhitungan dilakukan dengan formula Sabine untuk mengetahui nilai waktu dengung yang terjadi di ruangan. Pendekatan eksperimental dilakukan dengan melakukan simulasi menggunakan software Autodesk Ecotect 2011 untuk mengetahui gema yang terjadi. Setelah itu dilakukan perbandingan dengan standar kenyamanan akustik yang berlaku. Hasil penelitian menujukkan bahwa kenyamanan akustik Masjid Agung Sang Cipta Rasa Cirebon ini masih tidak memenuhi standar yang disarankan, dengan intensitas persebaran bunyi yang tidak merata, gema yang terjadi dengan rentang waktu sekitar 200 milisekon, dan nilai waktu dengung sebesar 2.98-4.43 detik yang masih berada di atas nilai yang direkomendasikan. Rekomendasi berupa penambahan luas permukaan bidang pantul suara dan perubahan material selubung ruang dalam bangunan dapat menurunkan nilai RT yang terjadi hingga menjadi 1.18-1.26 detik. Selain itu diberikan rekomendasi berupa penambahan speaker di bagian belakang bangunan masjid agar persebaran suara yang terjadi dapat menyebar lebih merata.