Penentuan Strategi Pemasaran Berdasarkan Bauran Pemasaran (4p) Keripik Tempe Umkm Sari Rasa Kampung Tempe Sanan Pada Masa Pandemi Covid-19 Di Kota Malang

Main Authors: Dongoran, Rahmad Kuaso, Wisynu Ari Gutama,, SP., MMA, Dr. Riyanti Isaskar,, SP., M.Si
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189266/1/175040101111130%20-%20Rahmad%20Kuaso%20Dongoran.pdf
http://repository.ub.ac.id/189266/
Daftar Isi:
  • Kampung Tempe Sanan merupakan salah satu sentra penghasil tempe di Indonesia dan terkhusus di kota Malang. Berlokasi di kelurahan Purwantoro, wilayah kampung tempe sanan memiliki 200 unit lebih UMKM penghasil tempe pada awal 2020. Adapun produk tempe yang dihasilkan sangat bervariasi mulai dari tempe, keripik tempe, tempe menjes dan berbagai produk olahan tempe lainnya. Akan tetapi, pelaku usaha keripik tempe Sanan mengalami berbagai tantangan dalam mengembangkan bisnisnya. Tantangan tersebut dapat berasal dari internal Kampung Tempe Sanan maupun tantangn dari luar atau eksternal. Persaingan antar pelaku usaha merupakan salah satu tantangan pengembangan usaha yang dihadapi oleh pelaku usaha keripik tempe Sanan. Sedangkan tantangan yang datang dari faktor ekternal salah satunya ialah pandemi covid-19. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, pada awal 2021 hanya tersisa 52 UMKM keripik tempe yang tersisa. Sedangkan sisanya sudah memutuskan berhenti produksi ataupun bangkrut. Masalah yang dihadapi pelaku usaha keripik tempe selama pandemi ini meliputi permasalahan produksi, distribusi, ketenagakerjaan, penurunan pendapatan masyarakat yang berpengaruh pada penurunan penjualan keripik tempe Sanan. Salah satu yang dapat dilakukan untuk menghadapi dampak negatif pandemi covid-19 tersebut ialah pengembangan dan penguatan pada strategi pemasaran dengan cara merumuskan strategi alternatif ataupun menguatkan strategi yang sudah ada melalui analisis pada faktor internal dan juga faktor eksternal usaha. Penelitian ini menentukan strategi pemasaran alternatif menggunakan matriks QSPM sebagai matriks pengambil keputusan. Sedangkan dalam pengolahan datanya menggunakan bantuan matrik IFE, EFE, IE dan SWOT. Setelah data mentah didapatkan dan diklasifikasikan sesuai dengan jenisnnya, maka diberikan skor bobot vii menggunakan pairewise comparison yang kemudian di input pada matriks IFE dan EFE. Skor matriks IFE adalah 3.03 dan skor pada matrik EFE ialah 2.43. Hasil yang didapatkan pada matriks IE menunjukkan bahwa posisi usaha berada pada zona 4 dan posisi SO (kekuatan – peluang) pada matriks SWOT. Sehingga ditemukan TAS (total attractivness score) pada strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar pada QSPM matriks. TAS strategi pengembangan produk ialah 4.89 dan hasil TAS pada strategi penetrasi pasar ialah 3.68. selanjutnya strategi pengembangan produk dikembangkan menjadi 6 sub strategi yang ditawarkan pada pelaku usaha Keripik tempe.