Analisis Dampak Kelangkaan Pupuk Bersubsidi Dan Pengaruhnya Terhadap Hasil Usahatani Padi Di Desa Sei Beras Sekata, Kabupaten Deli Serdang
Main Authors: | Siboro, Sesilia Kindlywati, Dr. Ir. Hendro Prasetyo,, M.Si, Bayu Adi Kusuma,, SP., MBA |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/189235/1/175040101111102%20-%20Sesilia%20Kindlywati%20Siboro.pdf http://repository.ub.ac.id/189235/ |
Daftar Isi:
- Sektor pertanian memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia. Hal ini dapat dilihat pada pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), namun kontribusi sektor pertanian masih bersifat fluktuatif. Berdasarkan data BPS (2020) tentang Distribusi PDB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Sektor 2014-2018, pada tahun 2017 kontribusi sektor pertanian mencapai 13,16% sedangkan pada tahun 2018 mencapai 12,81%. Berbagai upaya dilakukan pemerintah dalam pembangunan sektor pertanian salah satunya adalah kebijakan subsidi pupuk. Kebijakan subsidi pupuk bertujuan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui pemupukan berimbang dan peningkatan produktivitas. Namun dalam realisasinya, kebijakan subsidi pupuk masih mengalami kendala salah satunya adalah kel angkaan pupuk bersubsidi. Kelangkaan pupuk bersubsidi terjadi di Desa Sei Beras Sekata yang merupakan desa dengan sebagian masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani padi. Fenomena kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Desa Sei Beras Sekata dapat mempengaruhi hasil usahatani padi karena pemupukan yang dilakukan tidak sesuai dengan empat tepat pemupukan dan tidak tercapainya pemupukan berimbang. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mendeskripsikan dampak kelangkaan pupuk bersubsidi berdasarkan empat tepat pemupukan di Desa Sei Beras Sekata, (2) Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kelangkaan pupuk bersubsidi di Desa Sei Beras Sekata, (3) Menganalisis hasil usahatani padi di Desa Sei Beras Sekata, dan (4) Menganalisis hubungan ketepatan penggunaan pupuk bersubsidi bersubsidi terhadap produktivitas padi di Desa Sei Beras Sekata. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2021 dengan teknik pengumpulan sampel secara purposive. Jumlah responden berjumlah 50 responden dengan perhitungan Issac dan Michael (1995). Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan dampak kelangkaan pupuk bersubsidi di Desa Sei Beras Sekata, faktor-faktor yang mempengaruhi kelangkaan pupuk bersubsidi dan hasil usahatani padi di Desa Sei Beras Sekata. Untuk melihat hubungan ketepatan penggunaan pupuk bersubsidi dengan produktivitas padi di Desa Sei Beras Sekata digunakan uji analisis chi square dengan menggunakan alat analisis SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Desa Sei Beras Sekata digambarkan pada tidak tepatnya penggunaan jenis pupuk SP-36, NPK, ZA, tidak tepatnya waktu dalam pemupukan, dan tidak tepatnya dosis pemakaian pupuk yang dilakukan oleh petani. Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangkaan pupuk bersubsidi di Desa Sei Beras Sekata yaitu penggunaan pupuk tidak sesuai dosis anjuran, ketergantungan petani pada pupuk anorganik, dan penyaluran pupuk bersubsidi yang tidak sesuai RDKK. Hasil usahatani di Desa Sei Beras Sekata memiliki produksi sebesar 2.099,5 ton dengan luas lahan 323 ha dan produktivitas sebesar 6,5 ton/ha. Berdasarkan hasil uji Chi Square, ketepatan penggunaan pupuk bersubsidi untuk jenis Urea, SP-36, NPK, dan ZA memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap produktivitas padi di Desa Sei Beras Sekata, sedangkan ketepatan penggunaan pupuk bersubsidi untuk jenis vi Organik tidak memiliki hubungan terhadap produktivitas padi di Desa Sei Beras Sekata. Saran-saran yang dapat diberikan terkait kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi di Desa Sei Beras Sekata yaitu bagi Pemerintah dan Dinas Terkait diharapkan lebih memperhatikan penyaluran pupuk bersubsidi agar realisasinya sesuai dengan RDKK sehingga tidak terjadi kelangkaan pupuk bersubsidi yang menyebabkan produksi padi rendah di Dusun III dan penambahan biaya untuk memenuhi kebutuhan pupuk tanaman padi. Selain itu diharapkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi lebih ditingkatkan agar petani tidak dapat membeli pupuk bersubsidi diluar wilayahnya. Bagi petani diharapkan lebih memperhatikan penggunaan dosis pupuk bersubsidi agar tidak melebihi rekomendasi dosis wilayah dan dapat meminimalisir kelangkaan pupuk bersubsidi yang terjadi. Selain itu, diharapkan petani dapat menggunakan jenis pupuk sesuai dengan rekomendasi wilayah, terutama untuk jenis pupuk Organik agar unsur hara dapat terserap dengan optimal. Bagi Akademisi dapat melakukan pengkajian lebih lanjut dengan menambahkan variabel lain seperti keterlambatan pemupukan dan pengaruhnya terhadap produktivitas padi.