Optimasi Proses Produksi Bubuk Dari Ekstrak Kacang Lebui (Cajanus Sp.) Yang Mengandung Senyawa Bioaktif

Main Author: Mushollaeni, Wahyu
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2018
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189233/1/WAHYU%20MUSHOLLAENI.pdf
http://repository.ub.ac.id/189233/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan senyawa-senyawa bioaktif yang terdapat dalam kacang lebui (Cajanus sp.) yang sangat potensial dalam penyembuhan penyakit. Senyawa-senyawa bioaktif tersebut sangat perlu diekstraksi secara optimal untuk mendapatkan senyawa bioaktif bebas yang mempunyai aktivitas antioksidan yang tinggi dan berpotensi sebagai obat. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu: (1) Proses fermentasi bubuk kacang lebui, (2) Ekstraksi senyawa bioaktif dari bubuk kacang lebui terfermentasi, dan (3) Pembuatan bubuk dari ekstrak kacang lebui yang mengandung senyawa bioaktif. Penelitian tahap I menggunakan Rancangan Tersarang dengan 2 faktor yaitu jenis mikroba (Lactobacillus sp., dan Rhizopus sp.) sebagai faktor utama dan lama fermentasi (1, 2, 3, dan 4 hari) sebagai faktor kedua yang tersarang pada faktor utama. Tahap II menggunakan Rancangan Tersarang dengan 2 faktor yaitu jenis pelarut (n-heksan, etil asetat, etanol, dan aquades) sebagai faktor utama dan konsentrasi pelarut (70% dan 90% b/b) sebagai faktor kedua. Tahap III menggunakan Metode Permukaan Respon dengan Rancangan Komposit Terpusat yang terdiri dari 3 faktor yaitu konsentrasi penggunaan maltodekstrin (5%, 10%, dan 15%), tween 80 (0,5%; 1%; dan 1,5%), dan sukrosa (10%, 12%, dan 14%) b/b. Hasil penelitian tahap I diperoleh bahwa proses fermentasi menggunakan Rhizopus sp. yang dilakukan selama 2 hari sangat efektif menghidrolisis ikatan glikosida pada senyawa bioaktif dari golongan flavonoid yaitu antosianin sebesar 154,70 ppm dan meningkatkan kadar serat pangan sebesar 38,74%(db). Penelitian tahap II didapatkan hasil bahwa ekstraksi senyawa bioaktif dari bubuk kacang lebui terfermentasi menggunakan aquades dapat menghasilkan senyawa bioaktif dari golongan flavonoid yaitu antosianin sebesar 154,90 ppm, golongan fenolik sebesar 161,47 mg EAG/g, golongan flavonoid sebesar 483,11 mg EK/g, golongan terpenoid yaitu cajanus lactone 11,78% dan carvomenthenol 2,1%, serta meningkatkan kadar serat pangan sebesar 42,74%(db). Penelitian tahap III untuk pembuatan bubuk dari ekstrak kacang lebui yang mengandung senyawa bioaktif dihasilkan dari kombinasi optimal maltodekstrin sebesar 13,71%, tween 80 2,20%, dan sukrosa 11,46% b/b melalui metode pengeringan busa. Bubuk tersebut mengandung senyawa bioaktif golongan flavonoid yaitu antosianin sebesar 147,52 ppm, cajanin sebesar 4,26%, dan cyanidin sebesar 2,09%, golongan fenolik sebesar 158,02 mg EAG/g, golongan flavonoid sebesar 385,04 mg EK/g, meningkatkan kadar serat pangan sebesar 40,78%(db), serta menghasilkan bubuk yang sesuai dengan SNI. Berdasarkan hasil penelitian tersebut disimpulkan bahwa bubuk dari ekstrak kacang lebui yang mengandung senyawa bioaktif dari golongan flavonoid, fenolik, dan terpenoid dibuat dari tahapan fermentasi kacang lebui menggunakan Rhizopus sp. selama 2 hari, kemudian diekstrak menggunakan aquades, serta diolah menjadi bentuk bubuk menggunakan kombinasi yang optimal dari maltodekstrin, tween 80, dan sukrosa melalui pengeringan busa. Penelitian ini masih perlu pengkajian lebih lanjut untuk pemanfaatan ekstrak kacang lebui yang mengandung senyawa bioaktif menjadi bentuk kapsul, sehingga lebih mudah diterapkan di daerah lainnya. Kebaruan dalam penelitian ini adalah fermentasi dan penepungan ekstrak kacang lebui yang mengandung senyawa bioaktif golongan flavonoid dan terpenoid dapat menghasilkan bubuk dengan aktivitas antioksidan yang tinggi sebesar 18,15 ± 0,08 IC50,g/ml dan mudah dikonsumsi.