Uji Kinerja Mesin Penyawut Serbaguna Model Slinder Vertikal Menggunakan Komoditi Kentang (Solanum tuberosum L.)

Main Authors: Arinda, Tiara Amalia, Prof. Dr.Ir. Bambang Dwi Argo,, DEA, Dr.Ir. Ary Mustofa Ahmad,, MP
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189221/1/165100207111010%20-%20Tiara%20Amalia%20Arinda.pdf
http://repository.ub.ac.id/189221/
Daftar Isi:
  • Kentang (Solanum tuberosum linn) merupakan salah satu jenis tanaman yang dikonsumsi umbinya. Disamping itu, kentang juga merupakan tanaman pangan yang bernilai ekonomi tinggi yang mampu mendatangkan keuntungan bagi pengusaha industri makanan olahan, pedagang dan petani yang membudidayakan-nya. Peningkatan nilai tambah ini di tunjukkan dengan adanya perbedaan harga kentang mentah dengan kentang olahan yang signifikan. Dengan menggunakan mesin penyawut serbaguna proses penyawutan kentang menjadi lebih efisien.Pada penelitian ini mesin penyawut menggunakan tenaga penggerak berupa motor listrik 0,5 HP/1400 rpm serta memiliki 4 unit pisau penyawut. Proses pengujian menggunakan dimmer untuk perlakuan kecepatan putar pisau yaitu 437,53 rpm (rendah), 449,47 rpm (sedang), 457,73 rpm (penuh). Berdasarkan hasil uji kinerja mesin penyawut mempunyai kapasitas aktual terendah dihasilkan pada perlakuan kecepatan rendah yaitu sebesar 30,045 Kg/Jam dan kapasitas tertinggi dihasilkan pada perlakuan kecepatan penuh yaitu sebesar 66,130 Kg/Jam, nilai torsi terendah dihasilkan pada perlakuan kecepatan sedang dengan nilai sebesar 3.373 N.m dan torsi tertinggi terdapat pada perlakuan kecepatan penuh dengan nilai sebesar 4.988 N.m, energi spesifik terendah dihasilkan pada perlakuan kecepatan sedang sebesar 9,64 J/Kg dan energi spesifik tertinggi pada perlakuan kecepatan rendah yakni sebesar 14,81 J/Kg, efisiensi yang dihasilkan oleh mesin penyawut sebesar 85,63%. Nilai ketebalan rata-rata yang berkisar antara 0.8 - 0.9 mm. Untuk persentasi hasil yang rusak sebesar 12.6% dan nilai rendemen yang disahilkan sebesar 97.92%. Faktor yang mempengaruhi proses pengujian diantaranya adalah tingkat kekerasan bahan, kecepatan putar motor penggerak, tenaga operator saat melakukan peng-input-an bahan, dan human error.