Pengaruh Variasi Jenis Mikroorganisme dan Suhu Fermentasi Pada Pembuatan Bioetanol Tetes Tebu

Main Authors: Nasfahti, Readilin, Suprayogi,, STP., MP., PhD, Sri Suhartini,, STP., M.Env.Mgt., PhD
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189165/1/145100301111050%20-%20READILIN%20NASFAHTI.pdf
http://repository.ub.ac.id/189165/
Daftar Isi:
  • Bioetanol merupakan sumber energi alternatif terbarukan yang dapat digunakan sebagai alternatif bahan bakar. Bioetanol semakin banyak digunakan sebagai bahan bakar alternatif di sektor transportasi. Bioetanol sendiri biasanya diproduksi dari bahan bergula, berpati dan berserat seperti tebu, tetes tebu, jagung dan juga singkong. Fermentasi bioetanol pada suhu tinggi adalah syarat utama untuk produksi bioetanol yang efektif di daerah tropis, di mana suhu siang hari rata-rata biasanya tinggi sepanjang tahun, maka dari itu digunakan mikroorganisme Kluyveromyces marxianus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari variasi jenis mikroorganisme dan suhu fermentasi pada pembuatan bioetanol dari tetes tebu, terutama terhadap kadar etanol yang dihasilkan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua faktor. Faktor pertama adalah jenis mikroorganisme yang digunakan yaitu Kluyveromyces marxianus UB5, AITUB 2- 4, dan AITUB 2-15. Faktor kedua adalah suhu fermentasi yaitu 31oC, 34 oC, dan 37 oC. Penelitian ini dilakukan dengan ulangan sebanyak 3 kali sehingga terdapat 27 satuan percobaan. Parameter analisis yang diuji yaitu analisis kadar etanol, analisis yield etanol, analisis total gula, analisis total gula reduksi, analisis total padatan terlarut, dan analisis pH. Data kemudian diolah menggunakan SPSS dengan metode ANOVA dan dilanjutkan dengan uji DMRT, untuk menentukan perlakuan terbaik menggunakan metode Multiple Attribute (Zeleny). Hasil dari penelitian pengaruh variasi jenis mikroorganisme dan suhu fermentasi pada pembuatan bioetanol dari tetes tebu yaitu perlakuan variasi jenis mikroorganisme dan suhu fermentasi memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan total gula, total gula reduksi, penurunan total padat terlarut, penurunan derajat keasaman atau pH, dan kadar etanol yang dihasilkan. Kadar etanol tertinggi yang dihasilkan adalah sebesar 3,33%. Penurunan total gula tertinggi yaitu sebesar 6,38% dan penurunan total gula reduksi tertinggi sebesar 3,79% pada perlakuan dengan isolat AITUB 2-4 pada suhu 37. Penurunan total padatan terlarut tertinggi yang didapat yaitu sebesar 5,23 %brix dan penurunan pH tertinggi didapat yaitu sebesar 0,45 pada perlakuan dengan isolat AITUB 2-4 pada suhu 37. Selain itu, hasil yield etanol tertinggi diperoleh sebesar 52,2%, sedangkan efisiensi fermentasi diperoleh sebesar 102,42%