Dampak Penggunaan Lahan Terhadap Kualitas Sub Air Daerah Aliran Sungai Amprong Kabupaten Malang

Main Authors: Fakhrozi, Muhammad Fikri, Prof. Dr. Ir. Bambang Suharto,, MS, Dr. Eng. Evi Kurniati,, STP, MT
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189150/1/-%20fikri%20fakhrozi.pdf
http://repository.ub.ac.id/189150/
Daftar Isi:
  • Peningkatan populasi manusia akan berdampak pada kebutuhan sektor perumahan dan fasilitas kehidupan, akan tetapi pemenuhan kebutuhan ini tidak terpenuhi. Akibatnya, penggunaan lahan terkadang melanggar aturan peruntukannya. Kecamatan Poncokusumo memang memiliki keunggulan lokal serta potensi untuk menarik wisatawan, akan tetapi di sisi lain ada juga berbagai masalah. Penggunaan pupuk kimia yang melebihi batas, tingkat pendapatan di bawah upah minimum regional, dan sejumlah pasar, mengevaluasi keberlanjutan Poncokusumo Agropolitan. Masyarakat masih mengandalkan air yang bersumber dari sungai Amprong karena airnya dianggap masih melimpah, pemantauan dan pengendalian kualitas air dapat dilakukan secara berkala dengan memantau kualitas sungai Amprong Kabupaten Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dampak variasi penggunaan lahan melalui perubahan kualitas air dan menentukan status pencemaran air di sungai Amprong dengan Metode Indeks pencemaran sungai. Metode yang digunakan adalah untuk menentukan dampak penggunaan lahan melalui deskriptif kualitas air kuantitatif kemudian diolah menggunakan metode indeks pencemaran untuk menentukan status kualitas air, untuk mengetahui dampak penggunaan lahan melalui uji statistik menggunakan kualitas t (t test) untuk melihat efek antara kualitas tanah dan air yang dihasilkan. Pengolahan data dilakukan dengan menentukan kualitas air, menentukan indeks pencemaran, menentukan pengaruh perubahan lahan pemukiman terhadap kualitas air. Hasil menunjukkan bahwa penggunaan lahan yang digunakan untuk keseluruhan lokasi memberikan dampak terhadap kualitas air. Terdapat pengaruh terhadap parameter pH, dan DO tetapi BOD, TSS, NO3 dan suhu yang tidak terpengaruh oleh variasi dalam penggunaan lahan. Indeks pencemaran pada keseluruhan lokasi tergolong tercemar ringan. Pada lokasi 1 nilai indeks pencemararan sebesar 2,5 menunjukkan pencemaran ringan, lokasi 2 sebesar 4,45 mengalami pencemaran ringan yang disebabkan karena nilai baku mutu dari parameter BOD, COD, dan DO telah melampaui baku mutu air, sedangkan lokasi 3 memiliki nilai indeks sebesar 3,01 yang berarti telah terjadi tingkat pencemaran ringan, Pencemaran pada lokasi 3 berasal dari BOD, DO, dan COD.