Model Peningkatan Kepuasan Dalam Pengelolaan Prasarana Lingkungan Permukiman Dan Perilaku Masyarakat Di Bantaran Sungai Pampang
Main Author: | Baso, Darwis |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/189144/1/Darwis%20Baso.pdf http://repository.ub.ac.id/189144/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan penanganan lingkungan prasarana permukiman yang mendasar yaitu adanya fenomena sosial yang ada di masyarakat yang kurang tersentuh, sehingga kegagalan dalam mengelola prasarana lingkungan sering terjadi. Menurunnya kualitas permukiman yang disertai dengan pencemaran lingkungan dan menipisnya sumber daya alam. Perilaku warga masyarakat sampai saat ini belum menunjukkan perilaku yang berwawasan lingkungan, pengelolaan prasarana lingkungan, penghijauan dilakukan belum optimal. Lokasi penelitian di bantaran Sungai Pampang Kecamatan Panakkukang Kota Makassar. Tujuan penelitian ini: merumuskan indikator dari Partisipasi Masyarakat, Tingkat Pelayanan, Peran Masyarakat, Kepuasan dalam Pengelolaan Prasarana, dan Perilaku yang bertanggungjawab terhadap prasarana lingkungan permukiman; menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan permukiman dan perilaku yang bertanggung jawab terhadap prasarana lingkungan permukiman di bantaran Sungai Pampang; merumuskan model peningkatan kepuasan dalam pengelolaan prasarana lingkungan permukiman dan perilaku yang bertanggungjawab terhadap lingkungan. Dalam penelitian ini akan diuji beberapa hipotesis yang sesuai dengan indikator (indicator variable) maupun hubungan regresi dalam struktur hubungan yang dianggap saling berpengaruh baik secara langsung (direct effect) maupun pengaruh secara tidak langsung (inddirect effect). Hipotesis menggunakan analisis SEM (structural equation modeling). Model Pengukuran Tingkat Partisipasi Masyarakat (X1), bahwa indikator buah pikiran, tenaga, materi, ketrampilan dan sosial, dianggap mampu mencerminkan tingkat partisipasi masyarakat dalam penelitian ini. Indikator keahlian, tenaga dan sosial merupakan indikator yang paling dominan dalam menggambarkan tingkat partisipasi masyarakat. Variabel Tingkat Pelayanan Prasarana Dasar Lingkungan Pemukiman (X2), menunjukkan bahwa semua indikator variabel tingkat pelayanan prasarana dasar lingkungan pemukiman dapat dikatakan bahwa model pengukuran variabel ini bersifat valid. Indikator reliability (kemampuan dan keandalan untuk menyediakan pelayanan yang terpercaya) dan assurance (kemampuan dan keramahan serta meyakinkan kepercayaan warga sebagai pengguna) merupakan indikator yang paling dapat merefleksikan tingkat pelayanan prasarana dasar lingkungan masyarakat. Variabel Peran Masyarakat (X3), menunjukkan bahwa model pengukuran variabel peran masyarakat bersifat valid. Indikator pengambilan keputusan, pelaksaan program, dan pemahaman norma/aturan merupakan indikator yang memiliki peran besar dalam mencerminkan peran masyarakat dalam penelitian ini. Variabel Kepuasan dalam Pelayanan Pengelolaan Prasarana Lingkungan (Y1), bahwa kualitas fisik prasarana dan kualitas layanan memegang peranan terbesar dalam xii mencerminkan kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan. Variabel Perilaku Bertanggungjawab terhadap Lingkungan (Y2), indikator kesiapan penggunaan lingkungan yang berwawasan lingkungan, evaluasi pelayanan prasaranan lingkungan dan perbaikan pelayanan merupakan indikator-indikator yang paling dominan dalam merefleksikan perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan. Untuk memperbaiki kecocokan model atau goodness of fit dari model struktural yang dibentuk, maka dilakukan modifikasi model dengan menambahkan path/jalur error variance dan error covariance antar indikator dan variabel laten berdasarkan modification indices. Modification indices yang dihasilkan terdiri atas dua jenis, yaitu menambahkan jalur/path baru dan menambahkan error covariance. Model sebelum dan sesudah modifikasi bersifat good fit atau layak. Kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan (Y1) berpengaruh signifikan terhadap perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan (Y2). Koefisien path Y1 terhadap Y2 bersifat positif, artinya semakin tinggi kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasaran lingkungan, maka perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan akan semakin meningkat. Tingkat partisipasi masyarakat (X1) tidak berpengaruh signifikan baik terhadap kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan (Y1) maupun perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan (Y2). Hubungan antara X1 terhadap Y1 dan Y2 bersifat positif, semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat, maka kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasaranan lingkungan dan perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan akan semakin meningkat. Tingkat pelayanan prasarana dasar lingkungan pemukiman (X2) berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan (Y1). Pengaruh antar variabel ini bersifat positif, yang artinya semakin tinggi tingkat pelayanan prasarana dasar lingkungan pemukiman maka akan semakin meningkatkan kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan. Di sisi lain, tingkat pelayanan prasarana dasar lingkungan pemukiman (X2) secara langsung tidak berpengaruh signifikan terhadap perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan (Y2), melainkan pengaruh ini secara tidak langsung harus melalui kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan (Y1). Variabel kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan merupakan mediator bagi pengaruh tingkat pelayanan prasarana dasar lingkungan pemukiman (X2) terhadap perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan (Y2). Peran masyarakat (X3) tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan (Y1). Namun, variabel ini justru berpengaruh langsung secara signifikan terhadap perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan (Y2). Pengaruh peran masyarakat terhadap perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan tidak perlu dimediasi oleh terhadap kepuasan dalam pelayanan pengelolaan prasarana lingkungan. Selain itu, hubungan antara peran masyarakat terhadap perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan bersifat positif, artinya semakin tinggi peran masyarakat maka perilaku bertanggungjawab terhadap lingkungan akan semakin meningkat.