Analisis Strategi Omnichannel Dan Jalur Pelanggan Sebagai Upaya Peningkatan Konektivitas Konsumen Terhadap Produk (Studi Kasus Pada Umkm Lazizaa Di Kota Malang)

Main Authors: Febianti, Nia Fita, Dr. Ir. Agustina Shinta H. W.,, MP, Dina Novia Priminingtyas,, SP., M.Si.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189132/1/175040101111018%20-%20Nia%20Fita%20Febianti.pdf
http://repository.ub.ac.id/189132/
Daftar Isi:
  • Adanya perkembangan teknologi yang semakin canggih membawa dampak pada kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran kini telah bergeser menjadi marketing 4.0. Marketing 4.0 merupakan pendekatan pemasaran yang menggabungkan interaksi online dan offline antara perusahaan dan pelanggan. Era marketing 4.0 ditandai dengan munculnya strategi pemasaran omnichannel yang bertujuan meningkatkan konektivitas konsumen dengan suatu merek dan menciptakan pengalaman berbelanja konsumen yang mulus dan konsisten untuk mendorong konsumen agar berkomitmen dengan suatu merek. Era marketing 4.0 juga mengubah pola konektivitas konsumen dari 4A (Aware, Attitude, Act, Act again) menjadi 5A (Aware, Appeal, Ask, Act, Advocate). Hal tersebut membuka peluang bagi dunia wirausaha terutama bagi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan manajemen pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk. Namun, disisi lain hal tersebut memicu adanya persaingan yang semakin ketat antar perusahaan maupun pelaku bisnis UMKM dalam menarik perhatian, advokasi, dan minat konsumen. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan atau UMKM belum tentu menandakan bahwa seorang konsumen memiliki konektivitas positif dengan produk yang ditawarkan. Hal ini dikarenakan masih terdapat perusahaan yang belum berhasil mendorong konsumennya untuk tertarik dan terikat secara aktif dengan merek atau produknya. Penelitian ini dilakukan pada UMKM Lazizaa di Kota Malang. Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) Mengidentifikasi strategi omnichannel yang dilakukan oleh UMKM Lazizaa di Kota Malang dalam kegiatan pemasaran produk, (2) Menganalisis pola konektivitas konsumen pada jalur pelanggan berdasarkan strategi pemasaran yang telah dilakukan oleh UMKM Lazizaa di Kota Malang. Pelaksanaan kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2020 untuk pelaksanaan pengumpulan data. Kemudian, dilanjutkan pada bulan Maret-April 2021 untuk pelaksanaan analisis data. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif terutama menggunakan deskriptif kuantitatif. Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria responden yaitu warga yang berdomisili di Kota Malang dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan yang belum menikah maupun sudah menikah; lahir pada tahun 1980-1999 sesuai dengan karakteristik generasi milenial seperti pelajar atau mahasiswa maupun warga yang sudah bekerja misalnya pegawai swasta, PNS, wiraswasta, dosen, ibu rumah tangga, atau pekerjaan lainnya; serta mengetahui dan pernah mengonsumsi produk makanan cepat saji UMKM Lazizaa di Kota Malang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi literatur, wawancara, dan menggunakan kuesioner penelitian. Kuesioner penelitian disebarkan secara online menggunakan google form melalui media sosial. Metode analisis data pada penelitian ini yaitu analisis ii deskriptif untuk mendeskripsikan media online dan media offline yang banyak digunakan oleh konsumen untuk mencari dan mendapatkan informasi produk serta untuk mengidentifikasi skenario showrooming atau webrooming yang banyak dilakukan oleh konsumen dalam melakukan pembelian produk. Analisis pemetaan titik sentuh di sepanjang jalur pelanggan dengan menggunakan konsep 5A untuk mengetahui konektivitas konsumen terhadap produk UMKM Lazizaa serta analisis PAR dan BAR untuk mengukur seberapa baik strategi pemasaran yang dilakukan oleh UMKM Lazizaa di Kota Malang dan mengetahui pola jalur pelanggan (customer path) yang terbentuk. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa saluran komunikasi offline yang digunakan oleh restoran Lazizaa dalam kegiatan pemasaran dan promosi produk antara lain yaitu brosur, pamflet, dan banner. Sedangkan, saluran komunikasi online yang digunakan yaitu media sosial seperti instagram, facebook, whatsapp, dan website. Sementara itu, saluran penjualan online yang digunakan oleh restoran Lazizaa dalam kegiatan pemasaran produk terdiri dari situs web order yaitu pesan.lazizaa.com, fasilitas delivery order melalui nomor whatsapp yang disediakan, dan aplikasi Grab food maupun Go food. Sedangkan, saluran penjualan offline berupa restoran atau outlet Lazizaa. Konsumen cenderung menggunakan media sosial seperti instagram, facebook, whatsapp, dan website untuk mencari dan mendapatkan informasi produk. Mayoritas konsumen lebih memilih untuk membeli produk Lazizaa secara online karena didasarkan pada pertimbangan konsumen terhadap kondisi pandemi Covid-19, dimana konsumen cenderung membatasi kegiatan atau aktivitas di luar rumah dan menghindari untuk makan di restoran (dine-in) atau datang langsung ke restoran untuk membeli produk karena adanya resiko yang tinggi terhadap paparan dan penyebaran virus Covid-19. Hasil identifikasi strategi omnichannel pada restoran Lazizaa menunjukkan bahwa skenario omnichannel restoran Lazizaa lebih dominan memiliki skenario webrooming. Nilai PAR restoran Lazizaa yaitu 0,74. Hal tersebut menunjukkan bahwa restoran Lazizaa memiliki kinerja pemasaran yang cukup baik karena sudah cukup berhasil dalam mengonversi kesadaran konsumen terhadap merek produk Lazizaa menjadi tindakan pembelian produk. Sedangkan, nilai BAR restoran Lazizaa yaitu 0,66. Hal tersebut menunjukkan bahwa merek produk Lazizaa sudah cukup berhasil dalam membangun kesetiaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Pola jalur pelanggan (customer path) pada restoran Lazizaa yaitu berbentuk corong (funnel). Upaya perbaikan dan peningkatan strategi pemasaran UMKM Lazizaa dapat dilakukan dengan memberikan promo-promo menarik yang bisa didapatkan oleh konsumen pada aplikasi Grab food maupun Go food, melakukan pemasaran konten dengan membuat iklan yang menarik dan menandakan ciri khas dari restoran Lazizaa, meningkatkan dan memfokuskan kinerja pemasaran omnichannel pada saluran penjualan dan saluran komunikasi berdasarkan titik sentuh dan skenario jalur pelanggan yang paling populer, memberikan pengenalan dan informasi produk secara kontinue di media sosial, meningkatkan kualitas produk dan mereposisi segmen pasar, menerapkan metode CRM sosial (Customer Relationship Management), serta menerapkan metode gamification