Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor Produksi Dan Pendapatan Usahatani Sawi Putih (Brassica Pekinensis L.)

Main Authors: Ma’arif, Moh. Irsyadul, Dr.Ir. Syafrial ,, MS., Wiwit Widyawati,, SP.,MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189129/1/175040101111002%20-%20MOH.%20IRSYADUL%20MA%27ARIF.pdf
http://repository.ub.ac.id/189129/
Daftar Isi:
  • Komoditas sawi putih merupakan komoditas yang sering ditanam petani karena memiliki umur tanam yang pendek dan memiliki produksi yang tinggi di Kota batu. Daerah dengan produksi sawi putih berada di kecamatan bumiaji dan daerah yang paling aktif memproduksi sawi putih berada di Desa Sumberbrantas. Produktivitas sawi putih di Kecamatan Bumiaji didapatkan rata-rata sebesar 17 ton/ha, sedangkan potensi produksi sawi putih mencapai 20-35 ton/ha. Diantaranya karena faktor-faktor produksi yang digunakan dalam usahatani sawi putih masih belum efisien, upaya peningkatan produksi dan produktivitas dilakukan dengan mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui penggunaan faktor produksi sudah mencapai efisien atau belum dengan cara menghitung efisiensi secara alokatif. Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mempelajari dan menganalisis seberapa efisien secara alokatif pada tingkat produksi sawi putih yang dibudidayakan petani kelompok tani, serta menganalisis tingkat pendapatan petani sawi putih kelompok tani. Pendekatan pada penelitian analisis efisiensi faktor-faktor produksi dan pendapatan usahatani sawi putih menggunakan pendekatan kuantitatif. Variabel yang terdapat dalam penelitian meliputi beberapa yaitu produksi, benih, luas lahan, pupuk organik, pupuk npk, pupuk urea, pupuk za, pestisida dan tenaga kerja. Penelitian akan dilakukan pada bulan April 2021 dengan metode penentuan responden menggunakan teknik sensus. Sebanyak 45 populasi petani responden yang mengikuti kelompok tani dan menanam sawi putih pada bulan September sampai Desember 2020 di Desa Sumberbrantas. Metode pengumpulan data pada penelitian ini meliputi wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan dalam menjawab tujuan penelitian meliputi: Tujuan pertama dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan. Tujuan kedua dianalisis menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglass dengan regresi linier berganda dan estimasi OLS. Tujuan ketiga dianalisis menggunakan analisis efisiensi alokatif yaitu dengan menghitung nilai dari (NPMx/Px). Berdasarkan analisis usahatani sawi putih yang telah dilakukan maka didapatkan hasil dari penelitian ini sebagai berikut: 1. Tingkat pendapatan sawi putih di daerah penelitian lebih rendah dibandingkan dengan penelitian terdahulu dengan rata-rata pendapatan di daerah penelitian sebesar Rp 8.729.261 per hektar dengan penerimaan sebesar Rp 41.886.400 perhektar dan rata-rata total biaya produksi sebesar Rp 33.157.139 per hektar. 2. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh positif dan nyata secara parsial terhadap produksi usahatani sawi putih di daerah penelitian adalah Benih, Luas Lahan, Pupuk NPK, Pupuk Za dan jumlah Tenaga Kerja, sedangkan faktor-faktor produksi yang berpengaruh negatif dan nyata secara parsial adalah Pupuk Urea dan Pestisida, sedangkan yang tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap produksi sawi putih adalah Pupuk Organik. ii 3. Penggunaan faktor produksi Benih dan jumlah Tenaga Kerja pada usahatani sawi putih belum efisien secara alokatif (NPMx/Px lebih dari 1), sehingga perlu ditingkatkan penggunaannya. Sedangkan pada penggunaan faktor produksi berupa Pupuk NPK sudah mencapai efisiensi alokatif dengan nilai NPMx/Px mendekati atau sama dengan 1. Penggunaan faktor produksi berupa Pupuk Urea, Pupuk Za dan Pestisida secara alokatif belum efisien dikarenakan nilai NPMx/Px kurang dari 1, maka dari itu perlu dikurangi penggunaannya.