Kloning dan Uji Ekspresi Gen Pengkode Highly Conserved Region (HCR) Protein Spike SARS-CoV-2 pada Lactococcus lactis NZ3900
Main Authors: | Violita, Melinda, Dr. apt. Valentina Yurina, S.Si., M.Si., apt. Oktavia Rahayu Adianingsih, S.Farm., M.Biomed. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/189110/1/-%20Melinda%20Violita.pdf http://repository.ub.ac.id/189110/ |
Daftar Isi:
- Pandemi COVID-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 pada akhir tahun 2019 telah menyebabkan masalah kesehatan masyarakat yang utama. Virus corona diketahui bermutasi dengan cepat, terutama pada protein spike. Vaksin merupakan upaya yang efektif untuk mencegah infeksi virus. Pada protein spike S2 terdapat highly conserved region (HCR) yang berpotensi sebagai kandidat vaksin karena dapat mengenali berbagai strain virus corona. Pengembangan vaksin menggunakan vektor bakteri hidup sebagai media penghantaran dapat menginduksi sistem imun mukosa yang sangat penting untuk pertahanan terhadap infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan. Vaksinasi melalui rute mukosal sangat praktis dan tidak invasif. Hal ini berbeda dengan vaksinasi melalui rute injeksi yang berisifat invasif, sementara ada kecenderungan perlunya booster berulang untuk vaksinasi SARS-CoV-2. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kloning dan uji ekpresi protein spike S2 HCR dengan menggunakan Lactococcus lactis sebagai inang. Metode yang dilakukan yaitu gen pengkode HCR protein spike S2 disintesis secara kimia dan dikonstruksi dalam plasmid pNZ8149. Hasil konstruksi selanjutnya ditransformasikan ke L. lactis NZ3900 dengan menggunakan metode elektroporasi. Kemudian dilakukan induksi ekspresi protein spike S2 HCR menggunakan nisin. Selanjutnya dilakukan analisa ekspresi protein dengan metode SDS-PAGE, Western blotting, dan ELISA. Hasil penelitian menunjukkan protein HCR yang diekspresikan pada L. lactis NZ3900 menghasilkan pita pada ukuran ±20 kDa pada analisis SDS-PAGE dan Western blotting. Berdasarkan kuantifikasi dengan metode ELISA, konsentrasi nisin 40 ng/mL menunjukkan hasil tertinggi. Bakteri L. lactis NZ3900 yang membawa plasmid pNZ8149 rekombinan dapat mengekspresikan protein spike S2 HCR dengan induksi nisin. Hal ini dapat menjadi tahap awal pengembangan vaksin virus corona yang diberikan melalui rute mukosal