Hubungan Sindrom Menopause dengan Kualitas Hidup Perempuan Perimenopause di Wilayah Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur
Main Authors: | Suhaelah, -, Dr. Ns. Laily Yuliatun, S.Kep., M.Kep., Ns. Rustiana Tasya Ariningpraja, S.Kep., M.Biomed. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/189103/1/-%20SUHAELAH.pdf http://repository.ub.ac.id/189103/ |
Daftar Isi:
- Menopause adalah kondisi normal berhentinya siklus menstruasi bagi perempuan, disertai keluhan yang dirasakan saat perimenopause atau disebut dengan sindrom menopause. Sindrom menopause umumnya dialami perempuan usia produktif sehingga menimbulkan polemik kehidupan wanita dan diduga erat berhubungan dengan penurunan kualitas hidup. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara sindrom menopause dengan kualitas hidup wanita perimenopause di Kecamatan Cakung Kota Jakarta Timur. Desain penelitian cross-sectional dengan 66 responden wanita berusia 45-59 tahun dan siklus menstruasi tidak teratur. Hasil penelitian responden yang mengalami gejala menopause ringan sebanyak 52 orang (78,8%), 50 responden (75,8%) pada domain fisik dengan kualitas hidup baik, 44 responden (66,7%) pada domain psikologis dengan kualitas hidup baik, 43 responden (65,2%) pada domain hubungan sosial dengan kualitas hidup baik dan 44 responden (66,7%) pada domain lingkungan dengan kualitas hidup baik. Uji Hipotesis data ada hubungan antara sindrom menopause dengan kualitas hidup wanita perimenopause pada domain fisik (p-value = 0,000; < 5%) dan psikologis (p-value = 0,001; < 5%), tetapi tidak ada hubungan antara sindrom menopause dengan kualitas hidup pada domain hubungan sosial (p-value = 0,063; > 5%) dan lingkungan (p-nilai = 0,54; > 5%). Disimpulkan terdapat hubungan antara sindrom menopause dengan kualitas hidup wanita perimenopause hanya pada domain fisik dan psikologis. Namun demikian penting bagi Puskesmas untuk selalu membekali perempuan usia produktif dengan pengetahuan tentang sindrom menopause melalui promkes rutin. Hal ini untuk mengantisipasi penurunan kualitas hidup yang signifikan bagi perempuan perimenopause.