Perbandingan Kinerja Usahatani Kentang (Solanum Tuberosum L) Pengguna Pgpr Dan Non-Pgpr Di Desa Sumberbrantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Main Authors: | Dewi, Heidar Tirta Kusuma, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR.,, MS., Dr. Fahriyah,, SP., M.Si. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/189074/1/175040100111104%20-%20heidar%20tirta%20kusuma%20dewi.pdf http://repository.ub.ac.id/189074/ |
Daftar Isi:
- Produksi kentang nasional mengalami kenaikan dari tahun 2018 ke 2019 sebanyak 29.897 ton. Peningkatan tersebut salah satunya dikarenakan adanya peningkatan produktivitas dalam usahatani kentang, dimana meningkat sebesar 0,56 ton/ha atau sebesar 2,99 persen. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2020), pada tahun 2019 Jawa Timur merupakan provinsi dengan penghasil produksi kentang tertinggi di Indonesia yaitu sebesar 320.209 ton. Adapun wilayah sentra penghasil kentang di Jawa Timur diantaranya Pasuruan, Malang, Probolinggo, Lumajang dan Batu. Salah satu sentra penghasil kentang di Batu adalah Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji. Produktivitas kentang di daerah ini pada tahun 2018-2019 hanya berkisar 18-20 ton/ha, dimana nilai tersebut masih jauh jika dibandingkan dengan produktivitas potensialnya. Rendahnya produktivitas kentang dapat disebabkan oleh ketergantungan petani dalam penggunaan bahan-bahan kimia dan tingkat serangan hama dan penyakit yang tinggi. Oleh karena itu perlu adanya peremajaan tanah pertanian, salah satunya menggunakan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR). Berdasarkan permasalahan tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Menganalisis perbandingan tingkat produktivitas usahatani kentang pada petani pengguna PGPR dan non-PGPR di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, 2. Menganalisis tingkat efisiensi teknis usahatani kentang pada petani pengguna PGPR dan non-PGPR di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan PGPR pada usahatani kentang di Desa Sumberbrantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Terdapat 54 responden petani yang terdiri dari 22 petani kentang pengguna PGPR dan 32 petani kentang non-PGPR. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui perbandingan tingkat produktivitas kentang adalah uji beda rata-rata. Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui tingkat efisiensi teknis kentang antara petani pengguna PGPR dan petani non-PGPR adalah Data Envelopment Analysis (DEA). Metode analisis yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan petani dalam menggunakan PGPR adalah regresi logistik. Hasil analisis uji beda rata-rata menunjukkan bahwa tingkat produktivitas petani pengguna PGPR lebih tinggi dibandingkan dengan petani non-PGPR. Hal ini dibuktikan dengan nilai uji t lebih kecil dari tingkat signifikansi 0,05 yaitu 0,039 < 0,05. Adapun rata-rata produktivitas petani pengguna PGPR adalah 27,26 ton/ha, sedangkan pada petani non-PGPR mencapai 21,57 ton/ha. Hasil analisis Data Envelopment Analysis menunjukkan bahwa efisiensi teknis petani pengguna PGPR sebesar 88,20 persen dengan sebaran nilai efisiensi teknis antara 50,60 persen hingga 100 persen, sedangkan pada petani non-PGPR sebesar 85,50 persen dengan sebaran nilai efisiensi teknisnya antara 48,90 persen hingga 100 persen. Hasil analisis regresi logistik menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap keputusan petani dalam menggunakan PGPR adalah variabel jumlah anggota keluarga, luas lahan dan frekuensi mengikuti kegiatan penyuluhan dengan nilai signifikansi berturut-turut sebesar 0,183, 0,180 dan 0,008.