Analisis Ketahanan Pelaku Usaha Kafe Di Kota Malang Saat Pandemi Covid-19

Main Authors: Ramadhani, Mirza, Ir. Effy Yuswita,, M.Si., Dr. Fitria Dina Riana,, SP., MP.
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189048/1/175040100111082%20-%20Mirza%20Ramadhani.pdf
http://repository.ub.ac.id/189048/
Daftar Isi:
  • Permasalahan saat pandemi dialami di Indonesia oleh semua sektor utamanya dalam hal perekonomian. Masalah tersebut terkait dengan ketidakpastian ekonomi sehingga tingkat investasi melemah karena kondisi perusahaan yang terhambat saat beroperasi karena Covid-19. Masalah yang tidak kalah penting adalah UMKM dan sektor informal sebagai bantalan ekonomi nasional cukup terpukul dengan pembatasan fisik sehingga menghambat aktivitas masyarakat sektor informal. Data terakhir Kementrian Koperasi dan UMKM (2020) pada 2018, usaha UMKM menggambarkan 99,9% usaha yang beroperasi di Indonesia. Adapun permasalahan produktivitas masih menjadi permasalahan utama dari UMKM. Namun dengan kelemahan yang ada, UMKM menunjukkan eksistensinya dalam menghadapi krisis ekonomi yang sempat melanda Indonesia (Purnomo, 2020). Secara alami karakteristik UMKM tidak menghasilkan resiliensi dalam bisnis. Dalam konteks UMKM, pelaku menjadi penggerak jalannya roda bisnis dan cukup dominan, sebagai pengambil keputusan baik formal atau informal. Pemilik usaha menjadi cerminan dari adanya resiliensi bisnis baik dari sikap, perilaku, dan aktivitasnya. Dalam hal ini, salah satu usaha UMKM yang berdampak adalah industri kafe, yang jumlahnya cukup berkembang pesat dengan suasana dan fasilitas yang ditawarkan. Hal ini didukung menurut Soetjipto (2020), pertumbuhan usaha kedai kopi pada akhir 2019 mencapai 15%-20% naik daripada tahun 2018 hanya sebanyak 8%-10%. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis melihat faktor yang berhubungan pada pelaku usaha kafe dalam bertahan dan menyusun strategi dengan pembanding sebelum dan saat pandemi. Lokasi penelitian dilakukan di kafe di Kota Malang. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive. Metode penentuan narasumber yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan teknik non probability sampling dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden sebanyak 40 pelaku usaha kafe. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner online dan dokumentasi arsip. Untuk metode analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis kuantitatif berupa analisis persamaan struktural (SEM) menggunakan WarpPLS. Analisis deskriptif statistik digunakan untuk menggambarkan dampak pandemi Covid-19 terhadap tingkat ketahanan pelaku usaha kafe di Kota Malang. Sedangkan analisis kuantitatif berupa analisis model pengukuran SEM yang dibedakan menjadi 2 yakni evaluasi model pengukuran (outer model) dan model struktural (inner model). Hasil penelitian yang didapatkan adalah bahwa entrepreneurial bricolage mempengaruhi kelangsungan hidup wirausaha. Di tengah keterbatasan sumberdaya, utamanya saat pandemi Covid-19 saat ini, entrepreneurial bricolage memungkinkan individu untuk melaksanakan kegiatan wirausaha. Entrepreneurial capabilities juga berpengaruh positif terhadap entrepreneurial resilience. Namun, variabel ini memiliki pengaruh paling lemah dibandingkan variabel lainnya, yakni hanya sebesar 12,8%. Dukungan sosial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap ketahanan wirausaha, karena adanya dukungan keluarga menjadi elemen penting dalam ketahanan. Kebijakan pemangku kepentingan juga berpengaruh positif terhadap variabel entrepreneurial resilience. Dibandingkan dengan variabel lain, kebijakan pemangku kepentingan dirasakan kurang didapat oleh pelaku usaha kafe dalam situasi Covid-19. Terkait ketahanan sebelum dan saat pandemi, terdapat penurunan pada tingkat ketahanan wirausaha sebelum dan saat pandemi Covid-19. Saran yang dapat diberikan yaitu perlunya meningkatkan kemampuan dengan cara identifikasi dan membaca perubahan dan efeknya pada bisnis dengan cara membaca data yang relevan seputar bisnis, literasi pada aspek keuangan maupun teknologi serta meningkatkan ketahanan pelaku usaha (entrepreneurial resilience).