Hubungan Karakteristik Ibu yang Bekerja dengan Perkembangan Kecerdasan Linguistik dan Emosional pada Anak Usia Prasekolah

Main Authors: Salsabila, Beladin, Miftahul Jannah, S.ST., M.Keb, Mergy Gayatri, S.S.T., MSc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/189005/1/-%20BELADIN%20SALSABILA.pdf
http://repository.ub.ac.id/189005/
Daftar Isi:
  • Latar Belakang: Saat ini jumlah ibu yang bekerja terus meningkat dari tahun ke tahun. Menurut International Labour Organization (ILO), 38% dari 120 juta pekerja Indonesia pada tahun 2015 adalah perempuan. Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa jumlah tenaga kerja di Indonesia pada Agustus 2019 sebanyak 135,65 juta orang dimana 51,89% adalah tenaga kerja perempuan. Tujuan: Menelaah literatur mengenai hubungan antara pola asuh ibu bekerja dengan perkembangan bahasa dan kecerdasan emosional anak prasekolah. Metode: Desain penelitian ini yaitu jenis penelitian kepustakaan atau literature review. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data diambil dari PubMed, Research Gate, SagePub, NCBI, Science Direct, Scopus, Wiley Online Library dan Google Schoolar dengan jumlah akhir literatur yang dikaji sebanyak 10 artikel jurnal. Metode penilaian menggunakan kualitas (QA) dan PICOT untuk analisis kualitas data. Tema data berfokus pada anak-anak dengan ibu bekerja. Hasil: Terdapat hubungan ibu bekerja yang signifikan terhadap perkembangan kecerdasan linguistik atau emosional anak. Hubungan ibu bekerja dengan perkembangan kecerdasan linguistik atau emosional anak dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti latar belakang orang tua yang mempengaruhi sikap dan perilaku orangtua dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan terutama pada ibu yang bekerja dengan tingkat pendidikan yang rendah, jam kerja yang tinggi, tingkat ekonomi yang rendah memiliki hubungan negatif yang signifikan dengan perkembangan kecerdasan emosional dan linguistik anak. Akan tetapi, pada ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi, tingkat pengetahuan terhadap perkembangan anak yang tinggi, ataupun ekonomi yang baik tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan pada perkembangan anak. Kesimpulan: Perilaku ibu dalam berinteraksi dan berkomunikasi selama mengadakan kegiatan pengasuhan didasari oleh berbagai faktor termasuk pendidikan dan pengalaman yang ditempuh ibu turut memengaruhi kesiapan ibu dalam melakukan pengasuhan terhadap anaknya, sehingga kualitas dan kuantitas pengasuhan setiap ibu berbeda dan tanpa atau dengan pengasuh lain. Jika, ibu bekerja dapat merubah sedikit waktu menjadi berkualitas maka anak akan memiliki perkembangan yang baik. Pola pengasuhan ibu bekerja yang dioptimalkan dengan baik pada perkembangan anak dapat mencegah anak memiliki masalah emosional atau keterlambatan dalam perkembangan linguistik.