Kualitas Semen Segar Pada Produksi Semen Beku Sapi Limousin, Simmental Dan Angus Di Balai Inseminasi Buatan Lembang

Main Authors: Rahmadiansyah, Andy Mohammad Faiq, Prof. Dr. Ir.Trinil Susilawat., , MS., IPU., ASEAN Eng
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188998/1/Andy%20Mohammad%20Faiq%20Rahmadiansyah.pdf
http://repository.ub.ac.id/188998/
Daftar Isi:
  • Kebutuhan daging sapi yang tinggi dapat dipenuhi dengan peningkatan populasi sapi potong. Bioteknologi reproduksi Inseminasi buatan dapat digunakan untuk membantu peningkatan populasi sapi potong yang ada di Indonesia. Salah satu faktor keberhasilan IB yaitu kualitas semen yang diproduksi oleh Balai Inseminasi Buatan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari BIB Lembang. Balai inseminasi buatan ini terletak di Jl. Kayu Ambon, Kayuambon, Lembang, Bandung, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus sampai bulan Desember 2020. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas semen segar pada produksi semen beku sapi Limousin, Simmental, dan Angus di Balai Inseminasi Buatan Lembang yang meliputi volume semen, motilitas spermatozoa, konsentrasi spermatozoa, total spermatozoa, total spermatozoa motil dan jumlah produksi semen beku (straw). Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah catatan produksi semen di BIB Lembang berupa kualitas semen dan catatan produksi semen beku yang ditampung dan diproduksi pada bulan Desember 2014 sampai dengan bulan Mei 2015. Semen yang ditampung berasal dari 10 sapi Limousin, 10 sapi Simental, dan 5 sapi Angus dengan ulangan berturut-turut 504 kali, 526 kali, 241 kali. Penampungan semen dilakukan 2 kali dalam seminggu. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Pengambilan sampel dilakukan Purposive Sampling. Data yang diperoleh selanjutnya diolah menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan ulangan sebagai kelompok. Perlakuan yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbedaan spesies sapi yaitu sapi Limousin, Simmental, dan Angus. Apabila terdapat perbedaan dari hasil analisa ragam nyata atau sangat nyata, maka dilanjutkan dengan uji Jarak Berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan perbedaan bangsa sapi memberikan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) terhadap semua parameter yang diamati, volume semen, persentase motilitas spermatozoa, konsentrasi spermatozoa, total spermatozoa, total spermatozoa motil, produksi semen beku. Rata-rata kualitas semen segar pada produksi semen beku sapi Limousin, Simmental, dan Angus berturut-turut adalah volume semen: 6,79 ± 0,33 ml; 7,18 ± 0,66 ml dan 7,24 ± 1,70 ml, persentase motilitas spermatozoa: 67,87 ± 1,34%; 67,59 ± 3,52% dan 54,88 ± 18,43%, konsentrasi spermatozoa: 1143,58 ± 124,16 juta/ml; 1283,13 ± 119,43 juta/ml dan 1068,83 ± 116,24 juta/ml, total spermatozoa: 7764,84 ± 1090,35 juta spermatozoa; 9294,17 ± 1004,58 juta spermatozoa dan 7544,96 ± 1128,83 juta spermatozoa, total spermatozoa motil: 5342,73 ± 831,59 juta spermatozoa; 6403,21 ± 748,52 juta spermatozoa dan 4090,05 ± 1088,22 juta spermatozoa, dan produksi semen beku: 309,50 ± 39,25 straw; 373,72 ± 42,02 straw dan 222,34 ± 124,51 straw. Berdasarkan hasil pengamatan kualitas semen segar pada produksi semen beku yang terbaik dihasilkan oleh sapi Simmental yang menghasilkan total spermatozoa motil 6403,21 ± 748,52 juta spermatozoa dan 373,72 ± 42,02 straw, sedangkan yang terendah dihasilkan oleh sapi Angus yang menghasilkan 4090,05 ± 1088,22 juta spermatozoa motil dan 222,34 ± 124,51 straw.