Performan Produksi Telur Minggu Pertama, Bulan Kedua Dan Satu Periode Bertelur Pada Ayam Pedaging Grand Parent Stock Strain Ross Dan Cobb

Main Authors: Syaifuddin, A., Prof. Dr. Ir. V. M. Ani Nurgiartiningsih,, M.Sc
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2021
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/188987/1/A.%20Syaifuddin.pdf
http://repository.ub.ac.id/188987/
Daftar Isi:
  • Peningkatan konsumsi daging broiler berbannading lurus dengan peningkatan jumlah populasi broiler. Peningkatan ini diimbangi dengan peningkatan Grand-parent Stock (GPS) di berbagai daerah. Strain broiler yang banyak tersebar di Indonesia adalah strain Ross dan strain Cobb. Kedua strain ini memiliki keunggulan dalam performan produksi. Pada tingkatan GPS performan produksi telur sangat menentukan kualitas masing-masing strain broiler. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis performan produksi telur dan hubungan produksi telur minggu pertama, bulan kedua dan satu periode bertelur pada ayam GPS strain Ross dan strain Cobb. Penelitian dilaksanakan di PT. Berdikari Unit Farm Grand-parent Stock Kec. Purwodadi Kab. Pasuruan mulai 7 September 2020 sampai 24 Februari 2021. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan melakukan observasi langsung di lapang. Materi yang digunakan adalah Grand Parent Stock strain Ross dan Cobb selama satu periode bertelur pada 2 kandang tiap strain yang berjumlah ±6000 ekor tiap kandang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata produksi telur minggu pertama, bulan kedua dan total satu periode bertelur secara berturut-turut pada strain Ross adalah 0,29±0,06; 22,82±0,29 dan 162,60±2,91 butir per ekor. Rata-rata persentase produksi telur minggu pertama dan bulan kedua secara berturut-turut pada strain Ross adalah 4,18±0,84 dan 81,51±1,04. Rata-rata produksi telur minggu pertama, bulan kedua dan total produksi satu periode bertelur secara berturut-turut pada strain Cobb adalah 0,47±0,11; 18,33±0,95; dan 114,83±6,33 butir per ekor. Rata-rata persentase produksi telur minggu pertama dan bulan kedua secara berturut-turut pada strain Cobb adalah 6,68±1,54% dan 65,47±3,38%. Korelasi produksi telur minggu pertama dengan total produksi telur satu periode bertelur adalah -0,55 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 30,35%. Korelasi produksi telur bulan kedua dengan total produksi satu periode bertelur adalah 0,98 dengan nilai koefisien determinasi sebesar 97,89%. Kesimpulan penelitian ini adalah performan produksi telur strain Ross lebih rendah di minggu pertama produksi, namun lebih tinggi di bulan kedua dan total satu periode bertelur dibandingkan produksi telur strain Cobb. Total produksi telur satu periode mempunyai hubungan yang negative kuat dengan produksi telur minggu pertama dan hubungan yang positif sangat kuat dengan produksi telur bulan kedua.