Analisis Kelayakan Finansial Dan Perbandingan Pendapatan Agroindustri Tahu Sebelum Dan Selama Pandemi Covid-19 (Studi Kasus Di Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan)
Main Authors: | Irmawati, Linda, Condro Puspo Nugroho,, SP., MP, Putri Budi Setyowati,, SP., M.Sc. |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed |
Terbitan: |
, 2021
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/188963/ |
Daftar Isi:
- Kedelai merupakan bahan baku utama yang digunakan untuk memproduksi tahu. Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan harga kedelai impor mengalami kenaikan. Kenaikan harga kedelai impor menyebabkan agroindustri tahu di Kecamatan Kedungpring mengalami penurunan produksi. Berdasarkan data SISKAPERBAPO, (2021) rata-rata harga kedelai impor di Kabupaten Lamongan pada tahun 2020 yaitu Rp. 9.080/kg. Pada tahun 2020 ke 2021 harga kedelai meningkat sebesar 15,53%. Adapun tujuan pada penelitian ini yaitu: (1) Menganalisis arus uang tunai (cash flow) agroindustri tahu di Kecamatan Kedungpring; (2) Menganalisis kelayakan finansial agroindustri tahu di Kecamatan Kedungpring; (3) Menganalisis tingkat kepekaan (sensitivitas) agroindustri tahu di Kecamatan Kedungpring apabila terjadi kenaikan harga bahan baku, penurunan harga jual, dan kenaikan suku bunga; (4) Menganalisis tingkat perbandingan rata-rata pendapatan agroindustri tahu sebelum dan saat pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kedungpring, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Responden penelitian adalah pengusaha tahu yang ada di Kecamatan Kedungpring dan penentuan responden dilakukan dengan cara teknik sensus dengan jumlah tiga pengusaha tahu. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara menggunakan kuesioner, studi literatur, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis kuantitatif yang meliputi analisis cashflow (TC, TR, dan π), kelayakan finansial (NPV, IRR, PP, dan Net B/C ratio), sensitivitas, dan uji beda rata-rata (Paired t-test). Berdasarkan hasil analisis diperoleh kesimpulan sebagai berikut: (1). Arus uang tunai (cash flow) yang terjadi pada ketiga agroindustri tahu di Kecamatan Kedungpring sudah baik dan menguntungkan. (2). Ketiga agroindustri tahu di Kecamatan Kedungpring layak secara finansial. (3). Kenaikan biaya bahan baku sebesar 35% pada agroindustri tahu Sandang Pangan tidak layak untuk diusahakan. Pada penurunan harga jual 22.5% agroindustri tahu Sandang Pangan tidak layak untuk diusahakan. Pada penurunan harga jual 35% ketiga agroindustri tidak layak untuk diusahakan. Pada peningkatan suku bunga sebesar 20%, 40%, dan 60% ketiga agroindustri tahu layak untuk diusahakan. (4). Hasil uji beda rata-rata menunjukkan pada ketiga agoindustri tahu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata pendapatan agroindustri tahu sebelum dan selama pandemi Covid-19. Penurunan pendapatan agroindustri tahu disebabkan karena menurunnya jumlah produksi tahu. Saran yang dapat diberikan yaitu untuk meningkatkan pendapatan agroindustri tahu dapat memperluas pemasaran secara online, melakukan diversifikasi produk seperti tahu goreng, tahu susu, dan tempe menjes. Selain itu, dapat juga menjual hasil samping tahu untuk pakan ternak